Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengerahkan 5.000 mahasiswa untuk menanam benih padi secara serempak di lahan pertanian Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Barito Kuala, Selasa (16/10).

"Kami mendukung penuh Kalimantan Selatan yang menjadi tuan rumah Hari Pangan Sedunia (HPS) dan pengerahan mahasiswa dan dosen ini sebagai wujud nyata totalitas dukungan ULM," terang Rektor Universitas Lambung Mangkurat Prof Dr H Sutarto Hadi.

Menurut Sutarto, penunjukan Desa Jejangkit Muara yang mempunyai lahan rawa lebak untuk dijadikan pengolahan lahan untuk pilot percontohan model pertanian terpadu menjadi momentum ULM ikut berpartisipasi dalam hal pengembangan teknologi pertanian.

"Tentunya akademisi membantu dalam hal penelitian seperti mencari bibit unggul untuk lahan rawa lebak ini. Dan Fakultas Pertanian siap menyokongnya," tutur Sutarto.
Apalagi pembukaan lahan-lahan baru untuk pertanian, tambah dia, upaya yang sangat strategis bagi Kalimantan Selatan dan Indonesia pada umumnya guna menghapuskan kelaparan di bumi nusantara.

Sutarto pun mengapresiasi semangat Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang totalitasnya dalam upaya pembukaan lahan seluas 4.000 hektar di Desa Jejangkit Muara sesuai permintaan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman.

"Ini momentum sangat penting dan bersejarah karena gubernur turun langsung ke sawah. Beliau sangat menghargai petani yang bekerja setiap hari untuk menghasilkan bahan pangan untuk kita makan. Mari kita dukung suksesnya puncak peringatan HPS Ke-XXXVIII yang dihadiri bapak presiden," ujar Sutarto.
Sementara Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor memuji inisiatif Rektor ULM yang bisa menggerakkan ribuan mahasiswanya untuk turun ke sawah menanam.

Orang nomor satu di Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan itupun berharap banyak peran mahasiswa yang jadi generasi penerus di masa depan agar lebih peduli terhadap pertanian.

"ULM dan perguruan tinggi lainnya di Kalsel saya harap bisa mencetak lebih banyak ahli-ahli di bidang pertanian untuk membimbing petani-petani kita di sawah agar lebih maju dan bisa menerapkan teknologi pertanian sehingga hasilnya juga lebih optimal," kata gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu.
Terkait pelaksanaan Hari Pangan Sedunia, kata dia, adalah momentum membangunkan raksasa tidur yang begitu luas areal pertaniannya di Kalsel.

"Lahan-lahan tidur di Kalsel harus kita bangunkan. Kita support petani dengan segala yang diperlukannya dipenuhi serta kendala-kendala selama ini diatasi dengan teknologi pertanian," pungkasnya.
Menariknya, sebelum memulai penanaman, Gubernur Paman Birin memberikan bedak basah yang dalam tradisi Suku Banjar disebut pupur dingin kepada sang rektor. Hal itu tanda keakraban antar keduanya, sehingga gubernur langsung mengusapkan ke wajah rektor hingga terlihat jadi putih sama seperti gubernur yang terlebih dahulu memakainya.

Di sisi lain, para mahasiswa nampak antusias turun ke sawah. Mereka dengan semangat menebar benih padi. Sesuai dengan tema yang diangkat 
"Paman Birin dan ULM Tugal Baimbai", yang artinya dalam Bahasa Banjar membuat lubang untuk menanam benih bersama-sama, mahasiswa menyelesaikan penanaman benih dengan areal seluas sekitar lima hektar.

Salah satu mahasiswi Juriani (18) mengaku senang bisa ikut menanam secara langsung ke sawah.

"Tentu kami dapat merasakan langsung bagaimana rasanya jadi petani di sawah  yang harus kotor-kotoran, panas-panasan. Sehingga kami menjadi lebih menghargai petani," kata mahasiswi Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian ULM itu.
Senada disampaikan mahasiswi lainnya Janah. Diakuinya turun ke sawah sembari menamam benih padi adalah pengalaman pertama dalam hidupnya. 

"Saya sangat senang dan bersemangat bisa ikut berpartisipasi menanam. Semoga benih kami tanam bisa tumbuh dan dipanen petani nantinya," tutur mahasiswi asal Kabupaten Rantau yang belajar di Program Studi Agroekoteknologi itu.
Sebelumnya rombongan 5.000 mahasiswa ULM melakukan konvoi kendaraan bermotor roda dua dari kampus ULM di Jalan Brigjen H Hasan Baary Banjarmasin menuju Desa Jejangkit Muara yang berjarak sekitar satu jam perjalanan. Rektor ULM Prof Sutarto Hadi memimpin langsung rombongan bersama Wakil Rektor IV Prof Dr Ir H Yudi Firmaul Arifin.

Puncak peringatan HPS tahun 2018 dijadwalkan berlangsung pada 18 Oktober 2018. Jika tak ada perubahan, Presiden RI Joko Widodo bakal hadir langsung ke Desa Jejangkit Muara untuk melakukan panen raya di lahan pilot percontohan model pertanian terpadu seluas sekitar 100 hektar.

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018