Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan Fathurrahman memastikan bahwa tanaman padi di lahan yang dipersipakan untuk Hari Pangan Sedunia ke-38 seluas 100 hektare siap dipanen padapuncak peringatan HPS 18 Oktober 2018.

Menurut Fathurrahman di Banjarmasin, Jumat, padi tersebut kini sudah mulai menguning dan secara bertahap akan dipanen oleh para petani.

"Khusus pada puncak peringatan HPS yang akan dipanen seluas 15 hektare, dan sisanya secara bertahap akan dipanen pascaperingatan," katanya.

Fathurrahman memastikan, bahwa lahan persawahan yang baru dibuka di lokasi peringatan HPS Desa Jejangkit Kabupaten Barito Kuala, bisa berhasil dengan baik, karena adanya teknologi pertanian yang telah diterapkan.

Menurut dia, banyak orang memprediksi, bahwa pertanian di daerah tersebut bakal gagal, tidak akan bisa panen dan lain sebagai, akibat keasaman air yang cukup tinggi.

Namun, tambah dia, berkat teknologi tepat guna yang telah berhasil dibangun, kini padi jenis impara yang ditanam telah siap dipanen dengan hasil yang cukup memuaskan.

"Dari 15 hektare lahan siap panen tersebut, bila bisa mendapatkan hasil 5 ton sudah cukup bagus, karena itu tanaman yang pertama kali," katanya.

Sebelumnya, seluruh pihak terkait, bahu membahu menanam padi di lokasi pelaksanaan HPS seluas 750 hektare.

Berbagai lapisan masyarakat dan pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, swasta, perbankan, PWI, DPRD, pemerintah kabupaten dan kota, secara bergantian ikut melakukan penanaman di lokasi HPS.

Kini lokasi yang sebelumnya merupakan hamparan lahan tidur, sudah berubah menjadi lokasi pertanian yang cukup bagus dan menakjubkan dengan saluran irigasi yang memadai.

Selain menjadi kawasan pertanian baru, lokasi HPS juga menjadi kesempatan bagi para siswa untuk belajar dan mengenal lebih dekat, tentang pertanian dengan prektik langsung menjadi petani.

Tidak kurang dari 5 ribu pelajar, sebelumnya dikerahkan untuk ikut menanam di lokasi tersebut.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan setelah peringatan Hari Pangan Sedunia, 50 persen lahan lebak (rawa) dan lahan pasang surut di seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini bisa tergarap maksimal.

Menurut Fathur, salah satu fokus kegiatan HPS adalah memaksimalkan potensi lahan pasang surut dan lebak.

Saat ini potensi lahan rawa dan lebak sangat besar, namun masih banyak yang belum dimanfaatkan untuk kegiatan produktif.

Secara nasional, terdapat sekitar 30 juta hektere lahan rawa dan lebak, dan sebagian besar masih menjadi lahan tidur.

Khusus di Kalsel, berdasarkan data survei pertanian, terdapat 186 ribu hektare lahan pasang surut, dan yang dimanfaatkan baru mencapai 12 ribu hektare atau baru sekitar 6-7 persen.

Begitu juga lahan lebak, dari 137 ribu hektare baru sekitar 2 ribu hektare atau belum sampai satu persen yang dimanfaat untuk tanaman pangan.

Melalui HPS, pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten bakal bersinergi secara terus menerus untuk memaksimalkan potensi tersebut.




 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018