Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan setelah peringatan Hari Pangan Sedunia, 50 persen lahan lebak (rawa) dan lahan pasang surut di seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini bisa tergarap maksimal.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultara Fathurrahman pada jumpa pers persiapan pelaksanaan Hari Pangan Sedunai (HPS) 2018 di Banjarmasin Kamis mengatakan, salah satu fokus kegiatan HPS adalah memaksimalkan potensi lahan pasang surut dan lebak.

Saat ini potensi lahan rawa dan lebak sangat besar, namun masih banyak yang belum dimanfaatkan untuk kegiatan produktif.

Secara nasional, terdapat sekitar 30 juta hektere lahan rawa dan lebak, dan sebagian besar masih menjadi lahan tidur.

Khusus di Kalsel, berdasarkan data survei pertanian, terdapat 186 ribu hektare lahan pasang surut, dan yang dimanfaatkan baru mencapai 12 ribu hektare atau baru sekitar 6-7 persen.

Begitu juga lahan lebak, dari 137 ribu hektare baru sekitar 2 ribu hektare atau belum sampai satu persen yang dimanfaat untuk tanaman pangan.

Melalui HPS, pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten bakal bersinergi secara terus menerus untuk memaksimalkan potensi tersebut.

"Setelah HPS, pemerintah pusat akan terus melakukan pembinaan dan kerja sama untuk peningkatan pemanfaatan lahan, terutama di daerah Jejangkit," katanya.

Secara bertahap, pemerintah akan terus meningkatkan luas tanam lahan pasang surut maupun lebak, mulai dari 10 persen hingga 50 persen.

Bila petani mampu meningkatkan pemanfaatan lahan masing-masing hingga 50 persen, maka luas lahan pertanian Kalsel akan bertambah sekitar 90 ribu hektare dan 60 ribu hektare.

"Bila itu terwujud, maka harapan pemerintah pusat, Kalsel sebagai lumbung pangan nasional akan lebih cepat terwujud," katanya.

Persoalannya saat ini adalah, selain masih minimnya teknologi pertanian, juga keterbatasan kemampuan sumber daya manusia petani serta jumlah petani yang makin minim.

Mengatasi hal tersebut, pemerintah akan membangun sistem pertanian terpadu, sesuai dengan bidang masing-masing, sehingga sektor pertanian menjadi lebih menarik dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Jadi ke depan, diharapkan petani tidak lagi menjual gabah, tetapi menjual beras sehingga nilai tambahnya lebih besar," katanya.

Mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan terus berupaya membantu petani dengan membangun dan meningkatkan teknologi pertanian.

Saat ini, pemerintah sedang mengembangkan delapan ribu hektare lahan pertanian pasang surut dan lebak.

Dari jumlah tersebut, empat ribu hektare di Kabupaten Barito Kuala, dan empat ribu hektare lainnya tersebar di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara dan Tanah Laut.


 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018