Batulicin,(Antaranews Kalsel) - Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, memeriksa makanan dan minuman yang dijajakan pedagang di sepanjang jalan Raya Batulicin untuk memastikan makanan tersebut aman dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan.

Kepala Loka Pengawasan Obat dan Makanan Kabupaten Tanah Bumbu, Tri Wandiro, di Batulicin, Selasa mengatakan dalam pengawasan ini difokuskan di beberapa titik seperti tempat keramaian, dan taman bermain "Education Park" Batulicin.

"Kegiatan yang dilakukan adalah mengambil beberapa sampel makanan dan minuman yang dijual oleh para pedagang yang dicurigai mengandung bahan yang berbahaya dan dilarang," kata Tri Wandiro.

Dia menjelaskan, ada 21 sampel makanan yang dilakukan pemeriksaan oleh petugas Loka POM Tanah Bumbu, di antaranya pentol daging dan ikan, Kerupuk/opak, saos, minuman, agar-agar, arum manis dan gorengan sayap ayam.

Seluruh sampel tersebut langsung dilakukan uji di laboratorium keliling dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE).

Beberapa menit sampel makanan yang telah diuji akan terlihat hasilnya, dan saat itu juga petugas langsung memberikan KIE kepada para pedagang yang bersangkutan apabila makanan yang diuji terbukti mengandung bahan yang berbahaya untuk kesehatan.

Selain KIE juga diberikan kepada seluruh masyarakat secara umum yang berada di lokasi untuk diberikan penjelasan terkait penggunaan obat dan keamanan pangan.

Sebelumnya, Loka POM Tanah Bumbu juga melakukan uji makanan di Pasar Subuh Codeko sebanyak 17 sampel makanan yang dijual oleh pedagang.

Dari hasil pemeriksaan ditemukan satu sampel yang positif mengandung Rhodamin B (Pewarna Textil) yaitu kue bolu kukus merah.

Selanjutnya dari pemeriksaan tersebut Loka POM memberikan pembinaan terhadap yang bersangkutan untuk tidak menggunakan pewarna textil pada makanan, dan diminta untuk menggunakan pewarna khusus makanan.

"Loka POM Tanah Bumbu secara rutin melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan untuk melindungi masyarakat Tanah Bumbu dan Kotabaru dari produk obat dan makanan yang beresiko terhadap kesehatan," kata Tri Wandoro.
 

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018