Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Fauzan Noor, putra asli Banua Kalimantan Selatan yang memiliki prestasi dunia di bidang olahraga karate akhirnya berhasil lulus seleksi untuk mengikuti pendidikan Sekolah Calon Bintara (Secaba) Unggulan TNI AD tahun 2018.

"Kegigihan Fauzan membuahkan hasil ketika dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan," terang Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Subiyanto.

Meski berstatus juara dunia karate tradisional (ITKF) di Praha, Ceko pada awal 2018, Fauzan mengikuti seluruh tahapan seleksi yang ketat bersama dengan peserta lainnya. Fauzan pun melalui tahapan dengan baik dan dinyatakan lulus saat Pantaukhir yang dipimpin Aspers Kasad.
Alhasil, pemuda 21 tahun itu akhirnya dapat memenuhi janjinya kepada kedua orang tuanya dan juga Pangdam untuk menjadi anggota TNI Angkatan Darat.

Keberhasilan Fauzan inipun turut membuat bangga Kolonel Inf Yudianto Putrajaya. Diketahui mantan Komandan Korem 101/Antasari inilah yang pertama kali jadi sosok paling berjasa bagi Fauzan. 

Dimana Putra kala itu yang menjabat Danrem mengundang Fauzan bersama pelatihnya Mustafa ke kediaman dinasnya di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin pada Senin (16/7) malam.
Putra menjadikan Fauzan anak asuh dan disiapkannya menjadi prajurit.

"Selaku mantan Danrem 101/Antasari juga bapak angkat Fauzan mengharapkan setelah lulus melaksanakan pendidikan harus totalitas pengabdian sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban sebagai prajurit TNI AD," tutur Putra yang kini berdinas sebagai Paban V/Bhakti TNI Sterad.
Putra juga berpesan agar Fauzan dapat 
melaksanakan pendidikan dengan semangat dan selalu menjaga kesehatan serta mensyukuri nikmat Allah SWT.

"Tetaplah berbakti kepada orang tua dan bahagiakanlah mereka agar selalu mendapatkan ridho Allah SWT," pungkas Putra.

Di sisi lain, Kepala SMAN 13 Banjarmasin H Zaini Zuhdi berharap, apa yang telah dicapai Fauzan sebagai alumni sekolah dapat memberikan inspirasi bagi adik-adik kelasnya untuk bisa menggapai prestasi yang sama, sehingga dapat meraih cita-cita sesuai harapan sejak di bangku sekolah.

Fauzan Noor mulai mengikuti tahapan seleksi Calon Bintara (Caba) Unggulan TNI AD yang dibuka pendaftaran sejak tanggal 1 Juli sampai 3 Agustus 2018. 

Seleksi Secaba Unggulan digelar untuk menjaring seluruh warga negara Indonesia yang memiliki prestasi di berbagai bidang, baik di tingkat Provinsi, Nasional maupun tingkat Internasional. Seperti halnya Fauzan sebagai atlet karate yang berprestasi di kejuaraan dunia.

Kemunculan sosok Fauzan Noor sebelumnya setelah kisah tentangnya mulai ramai bermunculan  diperbincangkan warganet di media sosial pada pertengahan Juli 2018 hingga kemudian Kolonel Inf Yudianto Putrajaya yang menjabat Danrem 101/Antasari kala itu mengundangnya ke rumah.
Kisah Fauzan memang cukup memilukan. Usai memenangi kejuaraan dunia karate tradisional (ITKF) di Praha, Ceko, kehidupannya tetap sederhana dan tidak ada yang memberikan perhatian apalagi hadiah.

Bahkan saat melamar menjadi anggota Satpol PP di Banjarmasin pun dia ditolak, termasuk tidak ada tawaran dari TNI/Polri atau Kementerian serta pemda untuk mengabdi. Sehari-harinya dia hanya bekerja sebagai pelayan gerai toko ritel modern di Banjarmasin.

Padahal Fauzan mewakili Indonesia bahkan duta Asia, karena sebelumnya keluar sebagai juara dalam Kejuaraan Karate Tradisional Asia Ocenia 2017 di IPDN Jatinangor, Jawa Barat, pada 12-13 Agustus 2017. Mirisnya pula, putra pasangan Adnan Firdaus (60) dan Jamariyah (56) itu berangkat ke Eropa dibiayai seorang senior karate dari Cheska untuk sampai Kota Praha tanpa ada bantuan dari pejabat terkait.

Di final, Fauzan yang bertinggi badan 162,5 centimeter dan berat sekitar 62 kilogram, berhasil mengalahkan karateka tuan rumah yang tubuhnya jauh lebih tinggi dan besar.

Raksasa Eropa dari Cheska itu tumbang dari Fauzan dalam pertarungan tanpa menggunakan sarung tangan, pelindung kepala, mulut, dan tubuh. Karena untuk karate versi ITKF, petarung memang tidak menggunakan pelindung, termasuk tak mengenal pembagian kelas berdasarkan berat badan.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018