Barabai, (Antaranews Kalsel) - Pengetahuan dan wawasan kader PKK di semua tingkatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dalam bidang layanan dan administrasi dianggap masih lemah.
Oleh sebab itu, Pemkab HST berinisiatif melakukan bimtek pelaksananaan Dasawisma dan administrasi kepada kader PKK dan Posyandu dari tingkat desa, kecamatan, hingga Kabupaten yang dilaksanakan di salah satu hotel mewah berbintang tiga Grand Mentari Banjarmasin dari tanggal 27-30 September 2018.
Saat pembukaan, Kepala Dinas PMD HST Subhani mengatakan jumlah peserta terdiri dari TP PKK Desa sebanyak 168 orang, TP PKK Kecamatan 16 orang, Kader Posyandu 79 orang, dan TP PKK Kabupaten 8 orang.
Sedangkan nara sumber dari Kementerian Dalam Negeri, Lembaga Pengkajian dan Penguatan Kapasitas Aparator, TP PKK Pusat dan TP PKK Provinsi Kalsel.
Dasar terselenggaranya bimtek tersebut adalah karena masih lamban dan lemahnya pengadministrasian di setiap kegiatan yang dilaksanakan para ibu-ibu pengurus dan kader PKK.
Ketua TP PKK HST hj Ernawati Chairansyah mengharapkan kepada peserta bimtek tersebut agar benar-benar menyimak apa yang disajikan oleh nara sumber yang didatangkan langsung dari Jakarta.
"Oleh karena itu pengetahuan yang didapat agar bisa diterapkan pada kegiatan desa, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak bisa dalam melaksanakan kegiatan," katanya.
Dia juga berpesan kepada peserta jika terjadi permasalahan dalam melaksanakan kegiatan hendaknya tidak segan segan-segan berkonsultasi sehingga setiap ada masalah bisa terpecahkan bersama.
Plt Bupati HST A Chairansyah mengapresiasi kegiatan bimtek yang dilaksanakan PKK HSTguna menambah wawasan dan pengetahuan kadernya di semua tingkatan untuk bisa berkiprah terhadap pembangunan di Kabupaten HST.
"Dilihat dari materi sangat bagus karena juga menyajikan cara pengelolaan organisasi yang baik dan benar, kelemahan selama ini terutama tentang administrasi sehingga tolak ukur pekerjaan apapun bisa dimonitoring lewat administrasi yang baik dan benar," katanya.
Baca juga: Supian Sauri mendapatkan IPK tertinggi Wisudawan Akper Murakata
Baca juga: Kecamatan Haruyan bisa panen dan tanam padi di musim yang sama
Baca juga: Warga di Kecamatan Hantakan bertikai hanya gara-gara berebut sumber air
Baca juga: Warga Jamil dan Tabudarat geger penemuan mayat di tengah hutan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Oleh sebab itu, Pemkab HST berinisiatif melakukan bimtek pelaksananaan Dasawisma dan administrasi kepada kader PKK dan Posyandu dari tingkat desa, kecamatan, hingga Kabupaten yang dilaksanakan di salah satu hotel mewah berbintang tiga Grand Mentari Banjarmasin dari tanggal 27-30 September 2018.
Saat pembukaan, Kepala Dinas PMD HST Subhani mengatakan jumlah peserta terdiri dari TP PKK Desa sebanyak 168 orang, TP PKK Kecamatan 16 orang, Kader Posyandu 79 orang, dan TP PKK Kabupaten 8 orang.
Sedangkan nara sumber dari Kementerian Dalam Negeri, Lembaga Pengkajian dan Penguatan Kapasitas Aparator, TP PKK Pusat dan TP PKK Provinsi Kalsel.
Dasar terselenggaranya bimtek tersebut adalah karena masih lamban dan lemahnya pengadministrasian di setiap kegiatan yang dilaksanakan para ibu-ibu pengurus dan kader PKK.
Ketua TP PKK HST hj Ernawati Chairansyah mengharapkan kepada peserta bimtek tersebut agar benar-benar menyimak apa yang disajikan oleh nara sumber yang didatangkan langsung dari Jakarta.
"Oleh karena itu pengetahuan yang didapat agar bisa diterapkan pada kegiatan desa, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak bisa dalam melaksanakan kegiatan," katanya.
Dia juga berpesan kepada peserta jika terjadi permasalahan dalam melaksanakan kegiatan hendaknya tidak segan segan-segan berkonsultasi sehingga setiap ada masalah bisa terpecahkan bersama.
Plt Bupati HST A Chairansyah mengapresiasi kegiatan bimtek yang dilaksanakan PKK HSTguna menambah wawasan dan pengetahuan kadernya di semua tingkatan untuk bisa berkiprah terhadap pembangunan di Kabupaten HST.
"Dilihat dari materi sangat bagus karena juga menyajikan cara pengelolaan organisasi yang baik dan benar, kelemahan selama ini terutama tentang administrasi sehingga tolak ukur pekerjaan apapun bisa dimonitoring lewat administrasi yang baik dan benar," katanya.
Baca juga: Supian Sauri mendapatkan IPK tertinggi Wisudawan Akper Murakata
Baca juga: Kecamatan Haruyan bisa panen dan tanam padi di musim yang sama
Baca juga: Warga di Kecamatan Hantakan bertikai hanya gara-gara berebut sumber air
Baca juga: Warga Jamil dan Tabudarat geger penemuan mayat di tengah hutan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018