Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebagai universitas perjuangan yang lahir dari heroik para pejuang, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sangat menghargai betul jasa-jasa pahlawan pendirinya.

Salah satu wujud penghargaan tersebut, nilai-nilai pejuang pendiri ULM siap dibukukan yang nantinya bisa diwariskan kepada generasi muda kini dan masa depan.

Rencana pembuatan buku tersebut terungkap dalam seminar bertajuk "Aktualisasi nilai kepahlawanan para pejuang, penegak NKRI dan pendiri ULM" yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Kajian Budaya dan Sejarah Banjar Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ULM di Aula Rektorat ULM, Sabtu (22/9).
Dimana hasil penelitian terhadap sejarah pendirian ULM dan kiprah para tokoh pendirinya sudah dibuatkan draft buku dan disampaikan kepada para undangan seminar yang hadir untuk diberi masukan terkait dengan materi ataupun sumber yang belum sempat digali, sehingga bisa melengkapi dari isi buku yang akan diterbitkan.

Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi pun mengapresiasi dan memberikan support sepenuhnya tim pembuatan buku sejarah tersebut.

"Usia ULM masih sangat panjang dan generasi muda harus mengenal sejarah  melalui buku ini nantinya. Apalagi sumbernya digali benar-benar orisinal dari pelaku dan saksi sejarah yang masih hidup," kata Sutarto.
Buku tersebut juga akan menjadi sarana bagi upaya pelaksanaan misi ketiga ULM yaitu menyelenggarakan pendidikan yang berbasis karakter Waja Sampai Kaputing atau Wasaka (tetap bersemangat dan kuat bagaikan baja dari awal sampai akhir) dan berdaya saing internasional.

Pada seminar yang dilaksanakan dalam rangkaian menyambut Dies Natalis ke-60 ULM itu, terbagi dua sesi diskusi. Untuk sesi pertama diisi pembicara Dr  Ersis Warmansyah Abbas dan Dr H Sarbaini dan Mansyur MPd dengan dimoderatori Dr Bambang Subiyakto.

Kemudian di sesi kedua menghadirkan Prof H Kustan Basri (Rektor ULM ke-5 periode 1979-1987), H Abdul Latief Hanafiah, Drs H Syahsam Sarkawi, Drs H Yusriansyah Aziz dan Dr Taufik Arbain  dengan moderator Kabag Perencanaan ULM HM Ary Achdiyani.
Seminar pun berlangsung menarik dengan kehadiran para keluarga para tokoh-tokoh pendiri ULM, dosen, mahasiswa hingga alumni mahasiswa angkatan pertama ULM.

Narasumber banyak mendiskusikan sejarah perjuangan rakyat Kalimantan Selatan yang jadi pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia hingga adanya ide mendirikan sebuah perguruan tinggi yang akan diberi nama Universitas Lambung Mangkurat.
Sejarah pun mencatat, ULM resmi berdiri pada tanggal 21 September 1958 dengan Presiden Universitas Lambung Mangkurat pertama Letkol H Hasan Basry pada periode 1960 sampai 1963.

Kini sang rektor pertama ULM itu dikenal sebagai seorang militer dan pahlawan nasional Indonesia asal Kalimantan Selatan bernama Brigjen TNI (Purn) Hasan Basry.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018