Paringin, (Antaranews Kalsel) - Realisasi imunidasi vaksin measles dan rubella (MR) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, baru tercapai 34 persen dari jumlah sasaran sebanyak 36.592 anak.
Meningkatkan realisasi imunisasi tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, bukan hanya akan menggandeng para tokoh agama dan tokoh masyarakat, namun akan merangkul para wartawan agar memberikan penjelasan terkait dampak berbahaya MR.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, H Ahmad Nasa'i melalui Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Hj Siti Raudah, Senin (17/9) mengatakan, media merupakan ujung tombak informasi bagi para kaum milenial, yakni kaum yang melek informasi via tekhnologi smartphone ataupun internet.
"Hal ini dikarenakan, berbagai berita simpang siur terjadi disana. Baik berupa tulisan, maupun video, bahkan beberapa pula ada informasi yang bernilai HOAX yang dengan mudah menjadi konsumsi para pembaca," tuturnya.
Untuk itu, ia berharap bantuan para wartawan dan medianya, untuk mengedukasi masyarakat terkait dampak yang akan diderita oleh janin para ibu hamil.
"Anak-anak yang rentan terserang MR memang tidak selalu memiliki dampak yang berat, bahkan ada yang tidak terlihat dampaknya, namun mereka bisa menularkannya pada para ibu hamil yang berdekatan dengan mereka, sehingga dampaknya bisa menimbulkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan," jelasnya singkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Meningkatkan realisasi imunisasi tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, bukan hanya akan menggandeng para tokoh agama dan tokoh masyarakat, namun akan merangkul para wartawan agar memberikan penjelasan terkait dampak berbahaya MR.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, H Ahmad Nasa'i melalui Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Hj Siti Raudah, Senin (17/9) mengatakan, media merupakan ujung tombak informasi bagi para kaum milenial, yakni kaum yang melek informasi via tekhnologi smartphone ataupun internet.
"Hal ini dikarenakan, berbagai berita simpang siur terjadi disana. Baik berupa tulisan, maupun video, bahkan beberapa pula ada informasi yang bernilai HOAX yang dengan mudah menjadi konsumsi para pembaca," tuturnya.
Untuk itu, ia berharap bantuan para wartawan dan medianya, untuk mengedukasi masyarakat terkait dampak yang akan diderita oleh janin para ibu hamil.
"Anak-anak yang rentan terserang MR memang tidak selalu memiliki dampak yang berat, bahkan ada yang tidak terlihat dampaknya, namun mereka bisa menularkannya pada para ibu hamil yang berdekatan dengan mereka, sehingga dampaknya bisa menimbulkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan," jelasnya singkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018