Paringin, (Antaranews Kalsel) - Wakil Supervisor Imuniasis Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Balangan, Yuspiteriandi mengatakan, measles (campak) dan rubella (kerumut) ternyata merupakan penyakit kuno, atau di kalangan masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan, penyakit yang sudah sering ditemui masyarakat umum pada anak-anak tersebut sering dikenal dengan nama penyakit Kerumut.

"Penyakit rubella, kalau di daerah kita biasa disebut dengan penyakit kerumut," kata  Yuspiteriandi, Senin (17/9) kepada wartawan Antara.

Sebenarnya ada perbedaan antara Measles (Campak) dan Rubella, namun di masyarakat kita keduanya sering dianggap sebagai penyakit kjerumut, yang menimbulkan ruam setelah adanya demam pada anak.

"Tentunya perlu ahli dalam bidangnya yang dapat menentukan antara Measles dan Rubella tersebut, namun masyarakat harus pula mengetahui beberapa gejala, agar dapat melakukan pencegahan dan cepat melakukan penanganan ke pusat kesehatan terdekat," imbuhnya.

Namun lanjutnya, anak-anak yang sedang terkena penyakit ini, bisa jadi sebagai pembawa virus jika berdekatan dengan para ibu hamil, karena sangat mudah menular lewat udara, yang akan menyerang pada janin bayi, sehingga bisa menimbulkan kecacatan pada bayi lahir, pungkasnya.

Untuk diketahui, dikutip dari berbagai tulisan, inilah beberapa perbedaan antara campak dan kerumut.

Perbedaan yang dapat dilihat antara kedua jenis penyakit ini adalah pada tipe penyebab demam pada anak yang terjadi. Umumnya pada kerumut demam yang terjadi lebih ringan dan tidak beresiko muncul demam tinggi. 

Sedangkan pada penyakit campak umumnya yang terjadi yaitu demam yang cukup tinggi. Sehingga pada penyakit campak mudah terkena resiko terjadi kejang demam yang dapat berbahaya pada kesehatan otak bayi.

Perbedaan lainnya yaitu pada jenis bintik yang menyebar di tubuh bayi. Kerumut pada bayi umumnya bintik yang timbul berupa bintik halus kecil yang menyebar setelah bayi mengalami panas beberapa hari lamanya. 

Sementara pada campak, jenis bintik yang terjadi di tubuh umumnya berupa bintik merah dengan diameter yang lebih besar dan berkerumun serta lebih besar dan terasa gatal jika diraba oleh tangan.

Perbedaan kerumut dan campak selanjutnya yaitu pada lamanya masa inkubasi penyakit. Karena kerumut biasanya lebih ringan dan mudah sembuh dengan sendirinya, maka masa inkubasi kerumut biasanya akan lebih pendek. 

Lain halnya dengan masa inkubasi bahaya penyakit campak pada anak yang jauh lebih panjang dan membutuhkan waktu  penyembuhan yang lebih lama. Oleh sebab itu pengobatan campak jauh lebih fokus daripada kerumut. Karena inti dari pemulihan campak yaitu benar-benar mematikan virus yang ada di tubuh.

Dari segi kesembuhan penyakit sudah jelas bahwa kerumut dapat sembuh dengan sendirinya. Cukup dengan minum air putih sebanyak mungkin untuk mengatasi bahaya anak kurang minum air putih penyebab dehidrasi berbahaya. 

Sedangkan campak membutuhkan masa penyembuhan yang lebih lama dan beresiko menjadi endemi. Sehingga sebaiknya berikan imanfaat dan efek samping munisasi campak untuk bayi maupun pada anak.

Perbedaan selanjutnya termasuk pada penyebab timbulnya penyakit. Kerumut biasanya terjadi akibat demam tinggi yang bisa saja karena sekedar tanda-tanda dehidrasi pada anak dan kecapekan. 

Lain halnya dengan demam campak, yang sebagian besar terjadi karena infeksi virus campak dari satu penderita ke penderita yang lain. Karena itu penyakit campak membutuhkan penanganan yang lebih serius.  

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018