Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Personel Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kalsel mengingatkan pelajar untuk menghindari perilaku yang menjurus pada kenakalan remaja.
"Kalian adalah generasi muda sebagai masa depan bangsa, karena itu jadilah orang yang berhasil meraih cita-cita. Jangan sampai sebaliknya, gagal akibat kenakalan remaja," kata Paur Kedokteran Forensik (Doksik) Biddokkes Polda Kalsel Ipda Supriadi di Banjarmasin, Sabtu. Hal itu dikatakannya saat penyuluhan tentang Narkoba dan Psikologi Forensik Remaja di SMPN 8 Banjarmasin. Menurut Supriadi, salah satu yang paling dikhawatirkan saat ini adalah keterlibatan remaja dalam penyalahgunaan Narkoba.
"Sekali mencoba, penggunanya tidak akan bisa lepas dari Narkoba. Dan akan sangat sulit menanggulanginya bahkan rehabilitasi pun kerap gagal akibat pecandu kembali lagi mengonsumsinya," paparnya.
Untuk itu, katanya, remaja harus tegas menolak jika ada teman atau siapa pun yang coba-coba menawarkan barang haram tersebut.
"Segera laporkan kepada guru atau orangtua jika ada orang yang mengajak mengonsumsi Narkoba yang jenisnya beragam. Mulai sabu-sabu, ekstasi, ganja hingga yang sekarang juga marak disalahgunakan, yakni obat zenith atau carnophen," tandasnya. Selain tentang bahaya Narkoba, petugas juga menyampaikan materi Psikologi Forensik Remaja dengan penekanan kenakalan remaja, perilaku buruk/bermasalah dengan hukum, serta potensi remaja yang berprestasi dan motivasi optimis remaja.
Turut hadir sebagai narasumber dr Hj Nila di sekolah yang pernah terpilih sebagai Sekolah Wiyata Mandala Nasional itu.
Sementara pihak sekolah sangat berterima kasih kepada Polda Kalsel dalam hal ini Biddokkes yang mengadakan kegiatan. Dimana materi penyuluhan yang disampaikan dapat diterima oleh pelajar sehingga mendapatkan pengetahuan yang sangat berguna bagi kehidupan mereka kelak di masa depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Kalian adalah generasi muda sebagai masa depan bangsa, karena itu jadilah orang yang berhasil meraih cita-cita. Jangan sampai sebaliknya, gagal akibat kenakalan remaja," kata Paur Kedokteran Forensik (Doksik) Biddokkes Polda Kalsel Ipda Supriadi di Banjarmasin, Sabtu. Hal itu dikatakannya saat penyuluhan tentang Narkoba dan Psikologi Forensik Remaja di SMPN 8 Banjarmasin. Menurut Supriadi, salah satu yang paling dikhawatirkan saat ini adalah keterlibatan remaja dalam penyalahgunaan Narkoba.
"Sekali mencoba, penggunanya tidak akan bisa lepas dari Narkoba. Dan akan sangat sulit menanggulanginya bahkan rehabilitasi pun kerap gagal akibat pecandu kembali lagi mengonsumsinya," paparnya.
Untuk itu, katanya, remaja harus tegas menolak jika ada teman atau siapa pun yang coba-coba menawarkan barang haram tersebut.
"Segera laporkan kepada guru atau orangtua jika ada orang yang mengajak mengonsumsi Narkoba yang jenisnya beragam. Mulai sabu-sabu, ekstasi, ganja hingga yang sekarang juga marak disalahgunakan, yakni obat zenith atau carnophen," tandasnya. Selain tentang bahaya Narkoba, petugas juga menyampaikan materi Psikologi Forensik Remaja dengan penekanan kenakalan remaja, perilaku buruk/bermasalah dengan hukum, serta potensi remaja yang berprestasi dan motivasi optimis remaja.
Turut hadir sebagai narasumber dr Hj Nila di sekolah yang pernah terpilih sebagai Sekolah Wiyata Mandala Nasional itu.
Sementara pihak sekolah sangat berterima kasih kepada Polda Kalsel dalam hal ini Biddokkes yang mengadakan kegiatan. Dimana materi penyuluhan yang disampaikan dapat diterima oleh pelajar sehingga mendapatkan pengetahuan yang sangat berguna bagi kehidupan mereka kelak di masa depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018