Banjarmasin (Antaranews Kalsel)- Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bertekad mempertahankan seluas 1887 hektare lahan pertanian yang masih tersedia untuk kebutuhan pangan warga setempat.

Hal tersebut diucapkan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina saat berdialog dengan kelompok petani di Desa Tatah Belayung, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Sabtu, sebelum dilaksamakan panen raya sawah setempat.

Menurut Ibnu Sina  tak bisa dipungkiri tak sedikit lahan pertanian yang tadinya begitu luas kini kian tersita oleh pembangunan perkotaan, khususnya pemukiman.

Sebagau contoh saja kawasan Desa Tatah Belayung beberapa tahun lalu sedikit sekali pemukiman selebihnya hamparan persawahan yang luas, namun sekarang sudah menjamur kompleks perumahan yang menyita tak sedikit persawahan tersebut.

Untuk melarang mengalihfungsikan lahan sawah tersebut relatif sulit karena kepemilikannya adalah masyarakat.

Oleh karena itu pemerintah akan mencoba mengalokasikan dana untuk membeli lahan sawah sebagai salah satu lokasi lahan abadi yang tak boleh diganggugugat keberadaannya.

Pemkot Banjarmasin sendiri tahap awakl ini akan meblei lahan seluas lima hektare di wilayah Banjarmasin Timur, dan kedepannya mungkin lahan abadi tersebut akan terus diperbanyak.

Lahan abadi tersebut milik Pemkot tetapi penggarapannya akan diserahkan kepada kelompok petani untuk memproduksi beras semaksimal mungkin sesuai dengan luasan lahan tersebut.

Lahan tersebut nantinya menjadi model lahan upaya mempertahankan ketahanan pangan bagi masyarakat di wilayah ini, tambah Ibnu Sina.

Dalam panen raya pani varietas lokal jenis "Siam Mayang" tersebut dengan produksi 6,57 ton per hektare, dinilai produksi yang cukup tinggi untuk jenis lokal yang hanya panen sekali setahun.     

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018