Barabai, (Antaranews Kalsel) - Muhammad Rahmat dan Aida Ramilawati akhirnya terpilih menjadi Nanang dan Galuh Banjar Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada grand final pemilihan yang berlangsung di Balai Rakyat Barabai, Jum'at.
Sebelumnya telah dilakukan seleksi ketat sejak tanggal 1-17 Agustus 2018 yang dilakukan oleh tim seleksi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten HST dan setelah melalui tes tertulis, wawancara dan unjuk bakat akhirnya terpilih Tujuh pasang Nanang dan Galuh yang maju ke Grand Final.
Rahmat dan Aida tampil memukau pada unjuk bakat dan menjawab beberapa pertanyaan dan mendapatkan nilai tertinggi dari tim juri yang juga disaksikan Plt Bupati HST H A Chairansyah.
Untuk Nanang, Rahmat mendapatkan nilai tertinggi yaitu 600 disusul rekannya M Riqi Alfianor 598 dan Riza Maulana 598 masing-masing sebagai Wakil 2 dan 3. Di Bawahnya lagi yaitu secara berurutan M Halwani 577, M Fazar Setiawan 567 dan Salamat Haitami 557.
Sedangkan untuk Galuh, Aida Ramilawati mengumpulkan nilai 595 dan rekan di bawahnya yaitu Monalisa 590, Muslimah 588, Febridha Febriana 580, Nursyifa Hayati 573 dan Revita Dewi A dengan nilai 565.
Pada kategori berbakat Galuh jatuh kepada Raudah dan yang terfavorit adalah Monalisa. Untuk Nanang diraih oleh Rizkan Fadillah sebagai berbakat dan favorit.
Plt Bupati HST H A Chairansyah mengucapkan selamat kepada pemenang dan mengucapkan terimakasih kepada panitia karena kembali melaksanakan pemilihan Nanang Galuh ini setelah selama Dua Tahun tidak terselenggara di HST.
"Melalui ajang ini saya berharap dapat menjadi salah satu langkah efektif dalam upaya mengangkat kembali nilai-nilai tradisional dan melestarikan khasanah budaya masyarakat Banjar," katanya.
Menurutnya mereka yang terpilih dan dinobatkan menjadi Nanang dan Galuh banjar ini memiliki tantangan dan tanggung jawab moral dalam meningkatkan kemampuannya dalam menunjang sektor kepariwisataan, termasuk dalam melestarikan nilai-nilai budaya tradisional dalam masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Sebelumnya telah dilakukan seleksi ketat sejak tanggal 1-17 Agustus 2018 yang dilakukan oleh tim seleksi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten HST dan setelah melalui tes tertulis, wawancara dan unjuk bakat akhirnya terpilih Tujuh pasang Nanang dan Galuh yang maju ke Grand Final.
Rahmat dan Aida tampil memukau pada unjuk bakat dan menjawab beberapa pertanyaan dan mendapatkan nilai tertinggi dari tim juri yang juga disaksikan Plt Bupati HST H A Chairansyah.
Untuk Nanang, Rahmat mendapatkan nilai tertinggi yaitu 600 disusul rekannya M Riqi Alfianor 598 dan Riza Maulana 598 masing-masing sebagai Wakil 2 dan 3. Di Bawahnya lagi yaitu secara berurutan M Halwani 577, M Fazar Setiawan 567 dan Salamat Haitami 557.
Sedangkan untuk Galuh, Aida Ramilawati mengumpulkan nilai 595 dan rekan di bawahnya yaitu Monalisa 590, Muslimah 588, Febridha Febriana 580, Nursyifa Hayati 573 dan Revita Dewi A dengan nilai 565.
Pada kategori berbakat Galuh jatuh kepada Raudah dan yang terfavorit adalah Monalisa. Untuk Nanang diraih oleh Rizkan Fadillah sebagai berbakat dan favorit.
Plt Bupati HST H A Chairansyah mengucapkan selamat kepada pemenang dan mengucapkan terimakasih kepada panitia karena kembali melaksanakan pemilihan Nanang Galuh ini setelah selama Dua Tahun tidak terselenggara di HST.
"Melalui ajang ini saya berharap dapat menjadi salah satu langkah efektif dalam upaya mengangkat kembali nilai-nilai tradisional dan melestarikan khasanah budaya masyarakat Banjar," katanya.
Menurutnya mereka yang terpilih dan dinobatkan menjadi Nanang dan Galuh banjar ini memiliki tantangan dan tanggung jawab moral dalam meningkatkan kemampuannya dalam menunjang sektor kepariwisataan, termasuk dalam melestarikan nilai-nilai budaya tradisional dalam masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018