Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan meminta penanganan darurat untuk bencana longsor yang terjadi di sejumlah lokasi sepanjang Sungai Tabalong.
Hal ini disampaikan anggota Komisi III Dewan Tabalong Jurni saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai Kalimantan II di Kota Banjarmasin, Jumat.
"Kita akan meminta Bupati Tabalong menyurati Kementerian PUPR agar penanganan lonsor bisa lebih cepat," jelas Jurni.
Lokasi longsor yang perlu penanganan cepat yakni kawasan Tepian Kota Tanjung dan Desa Kapar Kecamatan Murung Pudak.
Kunjungan para wakil rakyat ini dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tabalong Mahyuni beserta jajarannya.
Termasuk Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tabalong Bhineka Eko yang menyampaikan lokasi longsor di bantaran Sungai Tabalong.
Diantaranya longsor di Desa Duyun, Desa Bintang Ara, Desa Solan dan Desa Lano menyusul maraknya penyedotan pasir sungai di wilayah ini.
Kunjungan anggota komisi II ini disambut Kasatker Pemanfaatan Jaringan Sumber Air Wilayah Sungai Barito Dedi Yudha Lesmana, Kasi Perencanaan dan Program Muhammad Ilyas Firmansyah dan Kasubag TU Muhammad Ardiansyah.
Menurut Dedi untuk program penanganan tanggap darurat berupa pemasangan bronjong berfungsi penahan longsong.
"Stok bronjong cukup banyak jadi bisa digunakan untuk penanganan darurat," jelas Dedi
Tahun ini Balai Wilayah Sungai Kalimantan II hanya menangani longsor di Sungai Amandit Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Sungai Martapura.
Selanjutnya untuk penanganan permanen pemerintah daerah perlu menyiapkan data pendukung seperti desain, kesiapan lahan hingga dampak yang ditimbulkan.
"Data dampak yang ditimbulkan harus didukung dokumen Amdal," jelas Kasi Perencanaan dan Program Muhammad Ilyas Firmansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Hal ini disampaikan anggota Komisi III Dewan Tabalong Jurni saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai Kalimantan II di Kota Banjarmasin, Jumat.
"Kita akan meminta Bupati Tabalong menyurati Kementerian PUPR agar penanganan lonsor bisa lebih cepat," jelas Jurni.
Lokasi longsor yang perlu penanganan cepat yakni kawasan Tepian Kota Tanjung dan Desa Kapar Kecamatan Murung Pudak.
Kunjungan para wakil rakyat ini dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tabalong Mahyuni beserta jajarannya.
Termasuk Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tabalong Bhineka Eko yang menyampaikan lokasi longsor di bantaran Sungai Tabalong.
Diantaranya longsor di Desa Duyun, Desa Bintang Ara, Desa Solan dan Desa Lano menyusul maraknya penyedotan pasir sungai di wilayah ini.
Kunjungan anggota komisi II ini disambut Kasatker Pemanfaatan Jaringan Sumber Air Wilayah Sungai Barito Dedi Yudha Lesmana, Kasi Perencanaan dan Program Muhammad Ilyas Firmansyah dan Kasubag TU Muhammad Ardiansyah.
Menurut Dedi untuk program penanganan tanggap darurat berupa pemasangan bronjong berfungsi penahan longsong.
"Stok bronjong cukup banyak jadi bisa digunakan untuk penanganan darurat," jelas Dedi
Tahun ini Balai Wilayah Sungai Kalimantan II hanya menangani longsor di Sungai Amandit Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Sungai Martapura.
Selanjutnya untuk penanganan permanen pemerintah daerah perlu menyiapkan data pendukung seperti desain, kesiapan lahan hingga dampak yang ditimbulkan.
"Data dampak yang ditimbulkan harus didukung dokumen Amdal," jelas Kasi Perencanaan dan Program Muhammad Ilyas Firmansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018