Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Sebagian masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, antusias dalam memeriahkan hari Kemeridekaan ke-73 Republik Indonesia dengan menggelar berbagai macam perlombaan di tempat tinggal masing-masing.
Salah Satu warga Kecamatan Simpang Empat, Mariono, di Batulicin, Minggu mengatakan agenda lomba panjat pinang, makan kerupuk, balap karung, tarik tambang, memasukan paku di dalam botol merupakan perlombaan yang rutin dilaksanakan pada 17 Agustus setelah pengibaran bendera merah putih.
"Makna dan pelajaran yang didapat dari lomba 17 Agustus salah satunya memberikan Kesempatan kesempatan masyarakat yang majemuk untuk berinteraksi sosial antarwarga," kata Mariono.
Dia mengatakan, dalam lomba 17 Agustus juga dapat mengajarkan semangat kerja keras, pantang menyerah dan gotong royong. Selain itu juga semangat untuk mendapatkan hadiah perlombaan yang sudah disediakan oleh panitia pelaksana lomba.
Menurutnya, diera teknologi modern saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai menjadi makhluk yang individual dan tidak perduli dengan kondisi sekitar. Banyak dari mereka yang lebih fokus dengan gadget-nya masing-masing ketimbang berinteraksi dengan orang lain.
Dengan adanya momen lomba 17 Agustus ini pula banyak masyarakat yang akhirnya menyimpan gadgetnya datang ke tempat perlombaan untuk melihat keseruan lomba, dan juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan para tetangganya.
Antusias warga yang ikut memeriahkan perlombaan 17 Agustus salah satunya yakni pekerja kuli bangunan yang meliburkan diri dari pekerjaan untuk ikut memeriahkan perlombaan dengan mendaftarkan diri sebagai peserta lomba.
"Dengan momen seperti ini diharapkan mampu menumbuhkan jiwa nasional bangsa mencintai kerukunan dan yang paling penting yakni menghargai para pejuang bangsa yang terdahulu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Salah Satu warga Kecamatan Simpang Empat, Mariono, di Batulicin, Minggu mengatakan agenda lomba panjat pinang, makan kerupuk, balap karung, tarik tambang, memasukan paku di dalam botol merupakan perlombaan yang rutin dilaksanakan pada 17 Agustus setelah pengibaran bendera merah putih.
"Makna dan pelajaran yang didapat dari lomba 17 Agustus salah satunya memberikan Kesempatan kesempatan masyarakat yang majemuk untuk berinteraksi sosial antarwarga," kata Mariono.
Dia mengatakan, dalam lomba 17 Agustus juga dapat mengajarkan semangat kerja keras, pantang menyerah dan gotong royong. Selain itu juga semangat untuk mendapatkan hadiah perlombaan yang sudah disediakan oleh panitia pelaksana lomba.
Menurutnya, diera teknologi modern saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai menjadi makhluk yang individual dan tidak perduli dengan kondisi sekitar. Banyak dari mereka yang lebih fokus dengan gadget-nya masing-masing ketimbang berinteraksi dengan orang lain.
Dengan adanya momen lomba 17 Agustus ini pula banyak masyarakat yang akhirnya menyimpan gadgetnya datang ke tempat perlombaan untuk melihat keseruan lomba, dan juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan para tetangganya.
Antusias warga yang ikut memeriahkan perlombaan 17 Agustus salah satunya yakni pekerja kuli bangunan yang meliburkan diri dari pekerjaan untuk ikut memeriahkan perlombaan dengan mendaftarkan diri sebagai peserta lomba.
"Dengan momen seperti ini diharapkan mampu menumbuhkan jiwa nasional bangsa mencintai kerukunan dan yang paling penting yakni menghargai para pejuang bangsa yang terdahulu," katanya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018