Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan meminta PT Adaro Indonesia memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam rekrutmen karyawannya.
Menurut salah satu aktifis LSM lokal Rusmadi di Tanjung, Senin warga Tabalong seharusnya bisa menempati posisi yang strategis di Adaro.
"Saya yakin banyak orang lokal yang punya kemampuan menduduki posisi strategis di Adaro," jelas Rusmadi.
Hal senada juga disampaikan Ketua Aliansi LSM Erwansyah soal masih tertutupnya informasi terkait rekturmen tenaga kerja di PT Adaro Indonesia.
"Bukti orang lokal jangan hanya menggunakan KTP tapi perlu acuan lain berupa akte kelahiran," jelas Erwansyah.
Mengingat banyak orang luar Tabalong yang bekerja di Adaro mengubah identitas KTPnya sebagai orang lokal.
Hal ini disampaikan kalangan LSM dalam rapat dengan perwakilan PT Adaro Indonesia yang difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik setempat.
Rapat sendiri dipimpin salah satu anggota LSM setempat Herman Susilo dihadiri perwakilan PT Adaro Indonesia masing - masing Fajerianoor serta Syahka Abiaji.
Dalam pemaparannya Syahka menyampaikan dari total 1.104 karyawan Adaro di wilayah Tabalong sekitar 77 persen atau 849 orang merupakan pekerja lokal (kelahiran wilayah Kalimantan(.
"Dari 849 pekerja yang merupakan kelahiran Kalimantan sebanyak 705 orang merupakan warga Tabalong dan sekitarnya," jelas Syahka.
Syahka pun berjanji akan menindaklanjuti sejumlah usulan dan masukan dari kalangan LSM terkait proses rekrutmen salah satunya penggunaan akte kelahiran sebagai bukti pekerja lokal.
Sementara itu terkait program CSR bidang pendidikan Fajerianoor mengatakan saat ini sebanyak 47 lulusan SMA di Tabalong menerima beasiswa utusan daerah kuliah ke Institut Pertanian Bogor.
Termasuk program school for operator ke sejumlah SMA di 'Bumi Saraba Kawa' ini dalam pemenuhan tenaga operator.
"Rencananya Adaro juga akan bekerjasama dengan SMK untuk memenuhi kebutuhan mekanik," jelas Fajerianoor.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Menurut salah satu aktifis LSM lokal Rusmadi di Tanjung, Senin warga Tabalong seharusnya bisa menempati posisi yang strategis di Adaro.
"Saya yakin banyak orang lokal yang punya kemampuan menduduki posisi strategis di Adaro," jelas Rusmadi.
Hal senada juga disampaikan Ketua Aliansi LSM Erwansyah soal masih tertutupnya informasi terkait rekturmen tenaga kerja di PT Adaro Indonesia.
"Bukti orang lokal jangan hanya menggunakan KTP tapi perlu acuan lain berupa akte kelahiran," jelas Erwansyah.
Mengingat banyak orang luar Tabalong yang bekerja di Adaro mengubah identitas KTPnya sebagai orang lokal.
Hal ini disampaikan kalangan LSM dalam rapat dengan perwakilan PT Adaro Indonesia yang difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik setempat.
Rapat sendiri dipimpin salah satu anggota LSM setempat Herman Susilo dihadiri perwakilan PT Adaro Indonesia masing - masing Fajerianoor serta Syahka Abiaji.
Dalam pemaparannya Syahka menyampaikan dari total 1.104 karyawan Adaro di wilayah Tabalong sekitar 77 persen atau 849 orang merupakan pekerja lokal (kelahiran wilayah Kalimantan(.
"Dari 849 pekerja yang merupakan kelahiran Kalimantan sebanyak 705 orang merupakan warga Tabalong dan sekitarnya," jelas Syahka.
Syahka pun berjanji akan menindaklanjuti sejumlah usulan dan masukan dari kalangan LSM terkait proses rekrutmen salah satunya penggunaan akte kelahiran sebagai bukti pekerja lokal.
Sementara itu terkait program CSR bidang pendidikan Fajerianoor mengatakan saat ini sebanyak 47 lulusan SMA di Tabalong menerima beasiswa utusan daerah kuliah ke Institut Pertanian Bogor.
Termasuk program school for operator ke sejumlah SMA di 'Bumi Saraba Kawa' ini dalam pemenuhan tenaga operator.
"Rencananya Adaro juga akan bekerjasama dengan SMK untuk memenuhi kebutuhan mekanik," jelas Fajerianoor.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018