Barabai, (Antaranews Kalsel) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah  Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan menyampaikan penolakan  rencana regrouping atau penggabungan Sekolah Dasar yang diwacanakan oleh pemerintah daerah.
     
Ketua DPRD HST H Saban Effendi di Barabai, Selasa menilai penggabungan sekolah bukan solusi yang menguntungkan karena itu perlu dipertimbangkan lagi.
   
"Program regouping  lebih banyak merugikan baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat jadi bukan penyelesaian masalah yang efisiensi," kata Saban.
     
Jika regrouping diberlakukan  sejumlah bangunan sekolah tak terpakai dan siswa  harus menempuh jarak lebih jauh menuju sekolah yang masuk program penggabungan.
     
Program regrouping sendiri mulai diwacanakan 2017  berupa penyusunan program penggabungan sekolah sesuai zona dan mulai direalisasikan tahun ini.
     
Sekolah yang digabung dibagi menjadi empat zona dan dari 262 SD di wilayah ini sebanyak  50 SD yang tereliminasi.
   
Dengan tujuan  seluruh sekolah di Kabupaten HST memiliki standar minimal pelayanan dan pelaksanaan sekolah menjadi lebih efisien.
   
Namun pada tahap perencanaan  banyak mendapat  penolakan baik oleh para guru yang sekolahnya tereleminasi maupun masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke SD.
   
elaksana Tugas Bupati HST  A Chairansyah meminta wacana regrouping ini perlu dikaji kembali menyusul adanya penolakan sejumlah pihak.***4***

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018