Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Penumpang kapal KM Satya Kencana IX yang dilaporkan meninggal dunia diduga karena kelelahan sempat beberapa kali timbul tenggelam di laut dan terinjak saat berebut naik ke perahu karet untuk menyelamatkan diri.

Salah seorang penumpang yang berada dalam satu perahu karet dengan korban meninggal, Zainal Mufakir (48) di Banjarmasin Sabtu menceritakan, begitu mendengar ada informasi bahwa kapal terbakar, seluruh penumpang panik.

Karena panik, para penumpang akhirnya berebut untuk menyelamatkan diri, ada yang naik tangga dan ada yang berebut untuk naik skoci.

"Saat peristiwa itu terjadi, para penumpang yang telah berada di laUt berebut untuk naik perahu karet, perahu yang kami tumpangi merupakan perahu karet terakhir, sehingga dimuati oleh 33 orang," katanya.

Seluruh korban, berjuang untuk menyelamatkan diri dan mendapatkan tempat di dalam perahu, sehingga hampir tidak menghiraukan apa yang terjadi.

"Waktu itu, bapak tua tersebut, ingin naik perahu karet, karena terinjak penumpang lain, akhirnya jatuh kembali ke laut, mau naik jatuh kembali," katanya.

Mungkin karena kelelahan, akhirnya teman kami satu kapal itu, menghembuskan nafas di dalam kapal penolong tersebut.

Apalagi saat peristiwa terjadi, gelombang laut cukup besar, membuat para korban semakin khawatir dan takut.

Zainal mengaku, saat perisitiwa kebakaran terjadi, seluruh penumpang panik ada yang teriak-teriak kebakaran, ada yang langsung loncat ke laut, ada yang berlari dan lainnya.
 
. (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

"Waktu itu, skoci ada sekitar 15 buah dan langsung penuh oleh penumpang yang ingin secepatnya menyelamatkan diri," kata sopir truk ekspedisi tersebut.

Menurut Zainal yang telah sering bolak-balik Surabaya - Banjarmasin, saat peristiwa terjadi, dia berusaha untuk tenang, tidak ikut panik seperti penumpang lainnya.

"Ada sekitar tiga jam, saya menunggu hingga mendapatkan pertolongan. Awalnya hanya asap yang keluar, namun sesaat setelah kami mendapatkan pertolongan api langsung menyala," katanya.

Menurut dia, seluruh barang berupa paket yang dia bawa, tidak yang bisa diselamatkan.

Selain Zainal, tampak seluruh penumpang kelelahan, ada yang mengaku trauma, dan masih shok dengan peristiwa tersebut.

KM Nikase yang membantu mengevakuasi para korban, datang di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin sekitar pukul 19:00 Wita.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018