Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Penumpang Kapal Motor Satya Kencana IX Suroso saat dievakuasi di Terminal Penumpang Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, mengatakan kalau dirinya sempat terombang ambing di lautan selama dua jam sebelum diselamatkan oleh Kapala Motor Niki Sea yang saat itu melintas.
"Saya sempat terombang ambing selama dua jam di lautan dan hanya memakai life Jaket atau rompi keselamatan di atas perahu sekoci," ucapnya kepada Wartawan Antara, Sabtu.
Dia mengatakan, sebelum kapal terbakar terdengar suara ledakan di bagian buritan atau belakang kapal.
Setelah ledakan itu muncul asap tebal dan kapal diperkirakan mulai terbakar, namun para penumpang tetap tertib dan tidak panik sambil mendengarkan aba-aba dari petugas kapal.
Tidak beberapa lama para penumpang kapal terbakar satu persatu dinaikkan ke sekoci oleh petugas kapal atau Anak Buah Kapal (ABK) dan di turunkan ke lautan sambil menunggu pertolongan.
"Barang-barang tidak ada yang terselamatkan hanya baju di badan saja, dan mobil angkutan saya pun tidak tau gimana jadi," tutur pria yang berprofesi sebagai sopir truk ekspidisi itu.
Suroso terus mengatakan, kapal terbakar sekitar pukul 05.10 WITA bertepatan suara Azan Subuh atau Sabtu (4/8) pagi.
Bukan itu saja, penumpang wanita dan anak-anak terlihat menangis atas kejadian yang mereka alami.
"Alhamdulillah, kita selamat nak dan sampai kedaratan, Allah masih sayang kita," ucap ibu dengan dua orang anak korban dari kapal terbakar yang saat itu tiba di terminal penumpang Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Berdasarkan informasi yang didapat Wartawan Antara di lapangan, saat Kapal Motor Niki Sea sandar diketahui membawa 141 korban selamat dari peristiwa tersebut dan terlihat ada beberapa korban yang mengalami cidera dan ada juga yang dibawa menggunakan tandu karena pingsan serta satu orang meninggal dunia.
Untuk diketahui Kapal terbakar KM Satya Kencana IX tepatnya di perairan Tanjung Selatan di titik 54 mil barat daya Kalimantan Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Saya sempat terombang ambing selama dua jam di lautan dan hanya memakai life Jaket atau rompi keselamatan di atas perahu sekoci," ucapnya kepada Wartawan Antara, Sabtu.
Dia mengatakan, sebelum kapal terbakar terdengar suara ledakan di bagian buritan atau belakang kapal.
Setelah ledakan itu muncul asap tebal dan kapal diperkirakan mulai terbakar, namun para penumpang tetap tertib dan tidak panik sambil mendengarkan aba-aba dari petugas kapal.
Tidak beberapa lama para penumpang kapal terbakar satu persatu dinaikkan ke sekoci oleh petugas kapal atau Anak Buah Kapal (ABK) dan di turunkan ke lautan sambil menunggu pertolongan.
"Barang-barang tidak ada yang terselamatkan hanya baju di badan saja, dan mobil angkutan saya pun tidak tau gimana jadi," tutur pria yang berprofesi sebagai sopir truk ekspidisi itu.
Suroso terus mengatakan, kapal terbakar sekitar pukul 05.10 WITA bertepatan suara Azan Subuh atau Sabtu (4/8) pagi.
Bukan itu saja, penumpang wanita dan anak-anak terlihat menangis atas kejadian yang mereka alami.
"Alhamdulillah, kita selamat nak dan sampai kedaratan, Allah masih sayang kita," ucap ibu dengan dua orang anak korban dari kapal terbakar yang saat itu tiba di terminal penumpang Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Berdasarkan informasi yang didapat Wartawan Antara di lapangan, saat Kapal Motor Niki Sea sandar diketahui membawa 141 korban selamat dari peristiwa tersebut dan terlihat ada beberapa korban yang mengalami cidera dan ada juga yang dibawa menggunakan tandu karena pingsan serta satu orang meninggal dunia.
Untuk diketahui Kapal terbakar KM Satya Kencana IX tepatnya di perairan Tanjung Selatan di titik 54 mil barat daya Kalimantan Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018