Barabai, (Antaranews Kalsel) - Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Abdul Latif dan H A Chairasnyah komitmen untuk mengangkat harkat martabat dan kesejahteraan petani.
Menurut Kabag Humas Setda HST M Ramadlan, Rabu (1/8) di Barabai menyampaikan diantaranya melalui kebijakan memperluas mekanisasi pertanian dengan memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan).
Diantaranya adalah berupa 200 buah hand tranctor dan100 buah cultivator ke ratusan Gabungan kelompok tani (Gapoktan) serta bantuan-bantuan lainnya untuk meningkatkan hasil pertanian.
Bantuan alsintan ini telah memberikan bermanfaat dalam membantu petani mengerjakan sawah dan ladang secara lebih cepat dan murah. Kemanfaatan bantuan alsintan tahun 2017 ini diantaranya telah dirasakan oleh Gapoktan Suka Mufakat Desa Mahang Baru Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS).
"Ladang seluas Tiga borongan yang biasa dikerjakakan selama 1-2 hari dengan mencangkul atau menebas, dapat diselesaikan hanya dalam hitungan jam saja," ujar Ketua Gapoktan Suka Mufakat Rahmad Triyadi.
Menurut Rahmat, bukan hanya kecepatan kerja yang dirasakan oleh kelompoknya yang beranggotakan 267 orang, namun dari segi biaya pun ongkos pengolahan menjadi lebih murah hingga 100 persen.
"Bila sebelumnya petani harus merogoh kocek Rp200 ribu untuk upah mencangkul tiga borongan, kini mereka cukup mengeluarkan Rp90 ribu untuk membayar upah menggunakan alsintan plus operator," jelasnya.
Dia mengakui. bantuan hand traktor dan cultivator membuat gairah kerja tani mereka meningkat, sebelumnya bingung cara menggarap lahan yang luas dengan hanya mengandalkan otot.
"Saking semangatnya ada yang bekerja mengoperasikan alsintan bantuan Bupati itu di malam hari untuk mengejar target tanam," ujarnya.
PPL Desa Mahang Baru Jasman juga menerangkan, alsintan bantuan Pemkab HST ini memang membuat petani lebih bersemangat bekerja.
"Petani sudah terampil menggunaka alsintan. Unit pelayanan jasa alsintan (UPJA) di sini pun berjalan lancar dan memiliki kas yang lumayan," ujar PPL yang hampir setiap hari rajin dan setia berkumpul dengan para petani untuk memberikan pendampingan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Menurut Kabag Humas Setda HST M Ramadlan, Rabu (1/8) di Barabai menyampaikan diantaranya melalui kebijakan memperluas mekanisasi pertanian dengan memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan).
Diantaranya adalah berupa 200 buah hand tranctor dan100 buah cultivator ke ratusan Gabungan kelompok tani (Gapoktan) serta bantuan-bantuan lainnya untuk meningkatkan hasil pertanian.
Bantuan alsintan ini telah memberikan bermanfaat dalam membantu petani mengerjakan sawah dan ladang secara lebih cepat dan murah. Kemanfaatan bantuan alsintan tahun 2017 ini diantaranya telah dirasakan oleh Gapoktan Suka Mufakat Desa Mahang Baru Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS).
"Ladang seluas Tiga borongan yang biasa dikerjakakan selama 1-2 hari dengan mencangkul atau menebas, dapat diselesaikan hanya dalam hitungan jam saja," ujar Ketua Gapoktan Suka Mufakat Rahmad Triyadi.
Menurut Rahmat, bukan hanya kecepatan kerja yang dirasakan oleh kelompoknya yang beranggotakan 267 orang, namun dari segi biaya pun ongkos pengolahan menjadi lebih murah hingga 100 persen.
"Bila sebelumnya petani harus merogoh kocek Rp200 ribu untuk upah mencangkul tiga borongan, kini mereka cukup mengeluarkan Rp90 ribu untuk membayar upah menggunakan alsintan plus operator," jelasnya.
Dia mengakui. bantuan hand traktor dan cultivator membuat gairah kerja tani mereka meningkat, sebelumnya bingung cara menggarap lahan yang luas dengan hanya mengandalkan otot.
"Saking semangatnya ada yang bekerja mengoperasikan alsintan bantuan Bupati itu di malam hari untuk mengejar target tanam," ujarnya.
PPL Desa Mahang Baru Jasman juga menerangkan, alsintan bantuan Pemkab HST ini memang membuat petani lebih bersemangat bekerja.
"Petani sudah terampil menggunaka alsintan. Unit pelayanan jasa alsintan (UPJA) di sini pun berjalan lancar dan memiliki kas yang lumayan," ujar PPL yang hampir setiap hari rajin dan setia berkumpul dengan para petani untuk memberikan pendampingan.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018