Jakarta (AntaraNews Kalsel) - Hujan, yang biasanya berkonotasi romantis, berubah menjadi menakutkan di film "Kafir, Bersekutu Dengan Setan" karena sebagian besar teror terjadi di tengah derasnya percikan air, angin kencang dan kilatan petir.
"Kafir" mengambil latar belakang era 1990-an, di sebuah rumah tua terpencil. Ketiadaan akses dengan dunia luar membuat suasana makin mencekam, apalagi ketika teror mulai menyapa.
Suasana dan nuansanya mengingatkan pada "Pengabdi Setan" karya Joko Anwar yang berlatar belakang masa lampau. Di luar itu, "Kafir" juga memperlihatkan pemandangan indah alam yang memanjakan mata.
Lagu klasik "Mawar Berduri" karya A Riyanto yang dipopulerkan Tetty Kadi diaransemen ulang, berubah jadi musik yang membuat bulu kuduk meremang. Aghi Narottama, Bemby Gusti, dan Tony Setiaji sebagai penata musik juga bereksperimen untuk membuat musik-musik yang menambah ketegangan film.
Sujiwo Tejo kembali menjadi dukun Jarwo, salah satu karakter di tengah tragedi misterius yang melanda keluarga harmonis pasangan suami istri Sri (Putri Ayudya) dan Herman (Teddy Syach).
Kehidupan damai Sri dan Herman yang sudah dikaruniai dua anak, Andi (Rangga Azof) dan Dina (Nadya Arina), gonjang-ganjing saat si kepala keluarga meninggal secara ganjil. Ia mengeluarkan beling dari mulut sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Sepeninggal Herman, Sri berubah menjadi aneh, paranoid dan sering merasa ketakutan di rumahnya sendiri. Berkali-kali ia mendatangi kediaman Jarwo, yang mengatakan ada orang yang menyantet Sri.
Kedua anak Sri lalu menyelidiki masa lalu yang mungkin berhubungan erat dengan tragedi yang melanda keluarga mereka.
"Kami ingin membuat horor klasik yang tidak cuma berisi setan mengagetkan, tapi punya cerita kuat," ujar Upi yang menulis skenario "Kafir" bersama Rafki Hidayat.
Film yang akan tayang pada 2 Agustus itu disutradarai Azhar Kinoi Lubis dan dibintangi juga Nova Eliza, Slamet Ambari, Oce Permatasari, Djenar Maesa Ayu, Dolly Marten, Antara, Yayu Unru, dan Laksmi Notokusumo.
Baca juga: "Sebelum Iblis Menjemput", film horor baru Timo Tjahjanto
"Kafir" mengambil latar belakang era 1990-an, di sebuah rumah tua terpencil. Ketiadaan akses dengan dunia luar membuat suasana makin mencekam, apalagi ketika teror mulai menyapa.
Suasana dan nuansanya mengingatkan pada "Pengabdi Setan" karya Joko Anwar yang berlatar belakang masa lampau. Di luar itu, "Kafir" juga memperlihatkan pemandangan indah alam yang memanjakan mata.
Lagu klasik "Mawar Berduri" karya A Riyanto yang dipopulerkan Tetty Kadi diaransemen ulang, berubah jadi musik yang membuat bulu kuduk meremang. Aghi Narottama, Bemby Gusti, dan Tony Setiaji sebagai penata musik juga bereksperimen untuk membuat musik-musik yang menambah ketegangan film.
Sujiwo Tejo kembali menjadi dukun Jarwo, salah satu karakter di tengah tragedi misterius yang melanda keluarga harmonis pasangan suami istri Sri (Putri Ayudya) dan Herman (Teddy Syach).
Kehidupan damai Sri dan Herman yang sudah dikaruniai dua anak, Andi (Rangga Azof) dan Dina (Nadya Arina), gonjang-ganjing saat si kepala keluarga meninggal secara ganjil. Ia mengeluarkan beling dari mulut sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Sepeninggal Herman, Sri berubah menjadi aneh, paranoid dan sering merasa ketakutan di rumahnya sendiri. Berkali-kali ia mendatangi kediaman Jarwo, yang mengatakan ada orang yang menyantet Sri.
Kedua anak Sri lalu menyelidiki masa lalu yang mungkin berhubungan erat dengan tragedi yang melanda keluarga mereka.
"Kami ingin membuat horor klasik yang tidak cuma berisi setan mengagetkan, tapi punya cerita kuat," ujar Upi yang menulis skenario "Kafir" bersama Rafki Hidayat.
Film yang akan tayang pada 2 Agustus itu disutradarai Azhar Kinoi Lubis dan dibintangi juga Nova Eliza, Slamet Ambari, Oce Permatasari, Djenar Maesa Ayu, Dolly Marten, Antara, Yayu Unru, dan Laksmi Notokusumo.
Baca juga: "Sebelum Iblis Menjemput", film horor baru Timo Tjahjanto
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018