Martapura, (Antaranews Kalsel) - Kepala Kepolisian Resor Banjar, Kalimantan Selatan AKBP Takdir Mattanete siap meluncurkan komik untuk anak-anak yang diberi nama Komik Nette Boy si polisi cilik (Pocil).
"Komik Nette Boy si polisi cilik segera diluncurkan dalam waktu dekat. Saat ini, komik berisi kartun dan percakapan khas anak-anak sudah hampir hampir selesai," ujarnya di Martapura, Kamis.
Disebutkan, tokoh anak yang bernama Nette Boy digambarkan sebagai seorang anak yang tengah duduk di kelas enam SD berusia 13 tahun dan ingin berperan sebagai seorang detektif cilik.
Ia mengatakan, Nette merupakan nama panggilan Mattenete yang juga anggota polisi cilik dan panggilannya berubah menjadi "Nette Boy" setelah memecahkan kasus-kasus disekitarnya.
"Kegemaran membaca buku-buku detektif mengantarkannya mengikuti jejak yang ada dibuku sehingga setiap hal yang janggal berupaya diungkap melalui gaya khas anak-anak," ucapnya.
Dijelaskan, tujuan dipilihnya komik anak karena merupakan media informasi yang sering dibaca anak-anak sehingga mereka membacanya dan mengetahui tugas-tugas kepolisian sejak usia dini.
"Melalui komik yang menggunakan nama si polisi cilik, kami ingin anak-anak lebih mengenal sosok polisi dan tugasnya sebagai aparat penegak hukum maupun pelindung masyarakat," ungkapnya.
Menurut mantan kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya itu, isi komik mulai dari sampul depan hingga bagian akhir berisi gambar-gambar kartun yang bercerita tentang anak-anak.
"Komiknya didesain menarik lengkap dengan gambar kartun anak-anak agar mereka senang dan tidak merasa jenuh membaca sehingga dibumbui kalimat-kalimat guyonan khas anak," ujar dia.
Ditekankan, selain sebagai media bacaan sekaligus hiburan bagi anak-anak, komik dengan gambar berwarna itu juga menyampaikan informasi yang mudah dicerna anak-anak.
"Gambar-gambar kartun dilengkapi percakapan sesuai bahasa anak-anak sehingga mudah dicerna termasuk juga tentang informasi yang harus diketahui anak dan pesan-pesan moral," kata dia.
Dikatakan, edisi perdana "Nette Boy" si polisi cilik adalah menyelidiki orang yang menuliskan ujaran kebencian di papan tulis kelas tentunya dengan gaya dan bahasa anak-anak.
"Pesan moral yang ingin disampaikan pada edisi perdana adalah mengungkap siapa pelakunya sekaligus mengajak teman-temannya tidak menyebarkan ujaran kebencian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Komik Nette Boy si polisi cilik segera diluncurkan dalam waktu dekat. Saat ini, komik berisi kartun dan percakapan khas anak-anak sudah hampir hampir selesai," ujarnya di Martapura, Kamis.
Disebutkan, tokoh anak yang bernama Nette Boy digambarkan sebagai seorang anak yang tengah duduk di kelas enam SD berusia 13 tahun dan ingin berperan sebagai seorang detektif cilik.
Ia mengatakan, Nette merupakan nama panggilan Mattenete yang juga anggota polisi cilik dan panggilannya berubah menjadi "Nette Boy" setelah memecahkan kasus-kasus disekitarnya.
"Kegemaran membaca buku-buku detektif mengantarkannya mengikuti jejak yang ada dibuku sehingga setiap hal yang janggal berupaya diungkap melalui gaya khas anak-anak," ucapnya.
Dijelaskan, tujuan dipilihnya komik anak karena merupakan media informasi yang sering dibaca anak-anak sehingga mereka membacanya dan mengetahui tugas-tugas kepolisian sejak usia dini.
"Melalui komik yang menggunakan nama si polisi cilik, kami ingin anak-anak lebih mengenal sosok polisi dan tugasnya sebagai aparat penegak hukum maupun pelindung masyarakat," ungkapnya.
Menurut mantan kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya itu, isi komik mulai dari sampul depan hingga bagian akhir berisi gambar-gambar kartun yang bercerita tentang anak-anak.
"Komiknya didesain menarik lengkap dengan gambar kartun anak-anak agar mereka senang dan tidak merasa jenuh membaca sehingga dibumbui kalimat-kalimat guyonan khas anak," ujar dia.
Ditekankan, selain sebagai media bacaan sekaligus hiburan bagi anak-anak, komik dengan gambar berwarna itu juga menyampaikan informasi yang mudah dicerna anak-anak.
"Gambar-gambar kartun dilengkapi percakapan sesuai bahasa anak-anak sehingga mudah dicerna termasuk juga tentang informasi yang harus diketahui anak dan pesan-pesan moral," kata dia.
Dikatakan, edisi perdana "Nette Boy" si polisi cilik adalah menyelidiki orang yang menuliskan ujaran kebencian di papan tulis kelas tentunya dengan gaya dan bahasa anak-anak.
"Pesan moral yang ingin disampaikan pada edisi perdana adalah mengungkap siapa pelakunya sekaligus mengajak teman-temannya tidak menyebarkan ujaran kebencian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018