Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, berhasil meraih piala Adipura untuk kategori Kota Kecil.


Bupati Hulu Sungai Tengah H Harun Nurasid, Selasa, mengatakan, pihaknya menerima langsung lambang supremasi kebersihan lingkungan itu dari Presiden RI H Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara dalam acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup, Selasa (5/6).

Keberhasiln itu, sekaligus mencatatkan nama Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebagai daerah yang mampu meraih penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup tersebut, khususnya untuk kawasan banua enam.

Dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup, Presiden mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat mengembangkan energi bersih dan terbarukan, guna pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

"Libatkan tokoh masyarakat dan LSM dalam menjaga kelestarian lingkungan yang berlandaskan nilaikearifan lokal,” ajak presiden, ujar Bupati Hulu Sungai Tengah.  

Sementara, Menteri Lingkungan Hidup Baltazar Kambuaya, mengatakan jika kesadaran hidup bersih dan sehat masyarakat dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan yang menggembirakan.
     "Karena itu pemerintah memprioritaskan daerah dan orang-orang  yang berjasa untuk mendapatkan penghargaan,” katanya.
     Terkait berhasil Kabupaten Hulu Sungai Tengah mampu meraih Piala Adipura ini kata Harun, bahwa piala yang diberikan presiden tersebut dipersembahkan kepada seluruh komponen dan masyarakat di "Bumi Murakata".
     "Keberhasilan diraih berkat dukungan dan partisipasi masyarakat dalam memberdayakan diri untuk menjaga dan memelihara lingkungan kebersihan lingkungan, termasuk kualitas air dan udara,” ujar lelaki kelahiran Haruyan 12 Desember 1960
     Orang nomor satu di Bumi Murakata ini berharap, Piala Adipura tersebut dapat menggugah inspirasi dan memacu motivasi warganya. Terutama dalam meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat yang sesuai ajaran Islam.
     "Alhamdulillah kita mendapatkan Piala Adipura. Namun yang harus diingat adalah mempertahankan lebih berat dari merebut. Karena itu seyogianya kita bersama bisa meningkatkan etos dan semangat kerja untuk meningkatkan prestasi di bidang lingkungan hidup,”
     Ada yang lebih istimewa dari sekedar raihan Piala Adipura yang diterima Kabupaten HST ini. Raihan nilai yang dicapai HST ternyata tertinggi di Kalsel, yakni 75,09 atau melebihi point passing grade 74. Kurun waktu lima tahun terakhir.
     Perolehan poin Adipura Kota Barabai terus menanjak. Tren nilai itu terlihat dari grafik tahun 2008 silam yang hanya bercokol 60.64 poin. Selanjutnya tahun 2009 naik menjadi 65.67 poin, tahun 2010 meraih nilai 68.41, tahun 2011 mendapat poin 72.19 dan terakhir 75,09.
     Tak heran, Harun sangat bahagia dan bangga atas keberhasilan Kota Barabai membawa pulang Tropi Adipura ini. Lambang supremasi kebersihan serta pengelolaan lingkungan itu sangat didambakan dan menjadi impian sejak puluhan tahun silam.
     "Kita harus memberikan apresiasi kepada BPLH HST dan pasukan kuning, serta SKPD terkait,” ucapnya.
     Plt Kepala BPLH HST, H Ahmad Tamzil menambahkan, semua sektor yang menjadi titik pantau penilaian hasilnya sangat menggembirakan. Misalnya, sebutnya, seperti penilaian 5 komplek perumahan, jalan arteri, jalan kolektor atau penghubung yang ikut menyumbang dengan nilai di atas 70 poin.
     "Bahkan, pusat pertokoan Garuda, Murakata Indah, Pasar Baru mendapat nilai sangat bagus. Belum lagi lingkungan kantor, seperti kantor Bupati, Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perindustrian, BPLH, dan BKKBN pada tahap pertama, poinnya juga sangat memuaskan,” sebutnya.
     Ditambahkan Tamzil, untuk penilaian di sekolah-sekolah, Nilai yang diraih juga tinggi, seperti SDN Barabai Timur 1 dan 2, SMU Negeri 1, SMPN 1, 2 dan 3, SMKN 1, SDN Gambah, dan SMAN 4.
     "Puskesmas Barabai dan RSUD H Damanhuri juga mampu mengumpulkan nilai di atas 80. Hal yang sama terlihat juga pada poin hutan kota, taman kota Ganesya, TPA Telang Barabai, dan sungai Barabai. Kerja terberat adalah menata pasar, termasuk mengelola hutan kota,” imbuhnya.
     Terakhir, Tamzil menambahkan, prestasi Piala Adipura ini menunjukkan  bahwa 2 indikator pokok kriteria Adipura sukses dijalankan. Yakni, kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan kota, serta pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi institusi, manajemen, dan daya tanggap.Advetorial/fat/C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012