Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Mabes TNI Angkatan Darat melalui Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Sahli Kasad) mengumpulkan data kearitan lokal di Kalimantan Selatan sebagai langkah mendukung pelestariannya kedepan.

"Kami secara khusus ditugaskan untuk melakukan pengumpulan data tentang kearifan lokal yang dimiliki masyarakat," ucap Staf Ahli Kasad Bidang Dukat dan Bankeman Pok Sosbud Kolonel Kav Achmad Riad di Banjarmasin, Kamis.

Bertempat di Ruang Yudha Korem 101/Antasari, Tim Pokja Sahli Kasad Pok Sosial dan Budaya melakukan sharing dengan para budayawan, tokoh adat, tokoh agama, pengurus ormas dan organisasi kepemudaan hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalsel dan pihak pemerintah daerah yang diwakili Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kalsel.

Pada kesempatan itu, dua Sahli Kasad Kolonel Kav Achmad Riad dan rekannya Paban Staf Ahli Bidang Pem Lem dan Neg Pok Idpol Kolonel Chb Muhammad Taufik mencatat semua kearifan lokal yang disampaikan para tokoh yang hadir beserta problematika,  kendala dan tantangan yang muncul selama ini.

"Data-data yang kita dapatkan dijadikan bahan kajian dan tindak lanjutnya untuk masukan kepada pemerintah agar dibuat suatu regulasi yang baku, sehingga kearifan lokal dapat dipertahankan dan dilestarikan," terang Riad.
(antarakalsel/foto/firman)
Dia pun mengakui jika Mabes TNI Angkatan Darat terus berupaya mendorong optimalisasi pelibatan Satuan Komando Kewilayahan dalam membantu pemda guna mendukung pelestarian kearifan lokal.

"Karena Korem dan jajarannya sebagai satuan yang unsur-unsurnya banyak berinteraksi di masyarakat sesuai fungsi Binternya membantu pemerintah daerah, salah satunya terkait menjaga kearifan lokal agar tidak tergerus zaman," papar Riad.

Sementara Komandan Korem 101/Antasari Kolonel Inf Yudianto Putrajaya mengungkapkan, kultur budaya yang berkembang di masyarakat Banua Kalimantan Selatan sangat banyak hubungannya dengan sungai dan rawa, di samping pegunungan.

"Contohnya Pasar Terapung patut terus dijaga sebagai budaya masyarakat di pesisir sungai. Korem pun punya Perahu Pintar, yakni perpustakaan keliling yang sekaligus menjadi perahu wisata bagi warga yang ingin menyusuri Sungai Martapura," ungkapnya.
(antarakalsel/foto/firman)
Putra pun mengaku bersyukur lantaran Kalsel menjadi daerah yang paling damai dalam hidup keberagaman. Dimana kearifan lokalnya dijaga kokoh, masyarakatnya sangat toleran karena perbedaan agama dan suku tidak pernah dipersoalkan.

"Yang pasti Korem 101/Antasari dan seluruh jajaran berkomitmen menjaga dan mendukung upaya pelestarian segala kearifan lokal yang dimiliki rakyat Kalimantan Selatan mulai aspek-aspek budaya, sistem sosial hingga religi," pungkas Putra.

Pewarta: Firman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018