Banjarbaru, 16/7 (Antara) - Pesawat pengangkut jamaah calon haji Embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah dalam posisi siap di Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru.

"Pesawatnya sudah datang sejak hari Sabtu (14/7) dan diparkir di posisi tengah apron," kata Operation Manager Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Ruly Artha di Banjarbaru, Senin.

Ia mengatakan, pesawat yang disewa maskapai Garuda Indonesia didatangkan dari Belgia dan selalu dalam posisi siap memberangkatkan seluruh jamaah calon haji embarkasi setempat.

Dijelaskan, pesawat tipe Airbus A332 itu memiliki kapasitas sebanyak 325 tempat duduk yang setara dengan jumlah jamaah calon haji satu kelompok terbang (kloter).

"Pesawat siap digunakan bolak-balik mulai dari Bandara Syamsudin Noor ke Bandara Jedah, Madinah maupun sebaliknya hingga musim haji selesai," ungkapnya.

Menurut dia, keberangkatan kloter pertama jamaah calon haji akan dimulai tanggal 19 Juli 2018 hingga 13 Agustus 2018 yang masuk dalam gelombang kedua pemberangkatan.

Disebutkan, jamaah calon haji yang diterbangkan melalui Bandara Syamsudin Noor berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan maupun Kalimantan Tengah dengan jumlah keseluruhan sebanyak 5.533 orang.

Jamaah itu terdiri dari 3.831 dari Kalsel dan 1.617 jamaah dari Kalteng termasuk 85 petugas haji dan petugas kesehatan haji.

Ia mengatakan, jumlah jamaah calon haji 2018 yang diberangkatkan maupun dipulangkan melalui Bandara Syamsudin Noor merupakan tertinggi selama kurun waktu lima tahun terakhir.

"Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi kami selaku pengelola bandara yang menjadi embarkasi dan debarkasi untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan khususnya dari sisi udara," katanya.

Dikatakan, sejumlah program untuk memastikan kelancaran pergerakan pendukung haji dari sisi udara telah dilaksanakan sesuai aturan dan prosedur yang memenuhi standar.

Kegiatan pendukung dilaksanakan mulai uji layak kendaraan, sosialisasi atau safety induction tata tertib berkendara di sisi udara hingga penerbitan tanda ijin mengemudi untuk operator kendaraan.?

Selain itu, peningkatan kategori??Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKPPK) dari kategori tujuh menjadi kategori delapan adalah bukti komitmen manajemen.

"Peningkatan itu berdampak pada peningkatan kapasitas bahan pemadam api serta penambahan jumlah personel profesional yang sebelumnya mengikuti sejumlah pelatihan," katanya.
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018