Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Harga sayur mayur di Pasar Ampera Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, hampir sepekan naik hingga mencapai 50 persen dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
"Saya sempat terkejut saat belanja kepasar, kenapa semua harga sayuran sangat mahal bahkan ada beberapa sayuran yang harganya sampai tiga kali lipat dibandingkan dengan hari sebelumnya," kata salah satu ibu rumah tangga di desa Sarigadung Kecamatan Simpang Emopat Farah Diba, di Batulicin, Jumat.
Ia menagatakan, biasanya harga sayur sawi Rp4000/kg naik tiga kali lipat menjadi Rp14.000/kg, cabai rawit naik Rp20.000/kg dari Rp60.000 menjadi Rp80.0000/kg, tomat naik Rp4000 dari Rp10.000 menjadi Rp.14.000/kg, kacang panjang Rp7.000 naik dua kali lipat menjadi Rp14.000/ ikat.
Kenaikan harga sayuran di Pasar Ampera tersebut disebabkan berkurangya pasokan dari daerah lain untuk didistribusikan ke sejumlah pasar yang ada di Tanah Bumbu.
Selain itu, para petani lokal banyak yang gagal panen kerena tanaman yang sudah siap panen terkena banjir sehingga tanaman tersebut busuk dan banyak yang mati.
Sedangkan sayur yang di datangkan dari luar pulau kalimantan seperti kentang, wortel, kol, justru tidak mengalami kenaikan bahkan ada beberapa yang turun hingga lima ratu sampai Rp1000/kg.
"Untuk sayur yang di datangkan di luar Pulau Kalimantan harganya masih tetap stabil, kemungkinan stok sayur tersebut di tanah bumbu masih banyak. Apabila tidak dijual murah ke pelanggan, dikhawatirkan sayuran tersebut busuk karena tidak laku-laku," kata Farah dari penjelasan dari salah satu Pedagang di Pasar Ampera.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tanah Bumbu Anwar Salujang, melalui Kepala Seksi Pengawasan Perdagangan Nur Rochmah membenarkan harga bebrapa sayuran di Pasar Ampera ada kenaikan hingga lima puluh persen dengan harga sebelumnya.
"Hal ini memang sudah berlangsung hingga dua pekan terahit, pasalnya sayurn yang di tanam dari petani lokal banyak yang gagal panet akibat hujan yang tidak kunjung reda selama dua pekan terahir," kata Nur Rochmah.
Di prekdisikan harga sayur akan mulai stabil apabila kondisi cuaca yang sudah memungkinkan bagi para petani untuk memanam sayur kembali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Saya sempat terkejut saat belanja kepasar, kenapa semua harga sayuran sangat mahal bahkan ada beberapa sayuran yang harganya sampai tiga kali lipat dibandingkan dengan hari sebelumnya," kata salah satu ibu rumah tangga di desa Sarigadung Kecamatan Simpang Emopat Farah Diba, di Batulicin, Jumat.
Ia menagatakan, biasanya harga sayur sawi Rp4000/kg naik tiga kali lipat menjadi Rp14.000/kg, cabai rawit naik Rp20.000/kg dari Rp60.000 menjadi Rp80.0000/kg, tomat naik Rp4000 dari Rp10.000 menjadi Rp.14.000/kg, kacang panjang Rp7.000 naik dua kali lipat menjadi Rp14.000/ ikat.
Kenaikan harga sayuran di Pasar Ampera tersebut disebabkan berkurangya pasokan dari daerah lain untuk didistribusikan ke sejumlah pasar yang ada di Tanah Bumbu.
Selain itu, para petani lokal banyak yang gagal panen kerena tanaman yang sudah siap panen terkena banjir sehingga tanaman tersebut busuk dan banyak yang mati.
Sedangkan sayur yang di datangkan dari luar pulau kalimantan seperti kentang, wortel, kol, justru tidak mengalami kenaikan bahkan ada beberapa yang turun hingga lima ratu sampai Rp1000/kg.
"Untuk sayur yang di datangkan di luar Pulau Kalimantan harganya masih tetap stabil, kemungkinan stok sayur tersebut di tanah bumbu masih banyak. Apabila tidak dijual murah ke pelanggan, dikhawatirkan sayuran tersebut busuk karena tidak laku-laku," kata Farah dari penjelasan dari salah satu Pedagang di Pasar Ampera.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tanah Bumbu Anwar Salujang, melalui Kepala Seksi Pengawasan Perdagangan Nur Rochmah membenarkan harga bebrapa sayuran di Pasar Ampera ada kenaikan hingga lima puluh persen dengan harga sebelumnya.
"Hal ini memang sudah berlangsung hingga dua pekan terahit, pasalnya sayurn yang di tanam dari petani lokal banyak yang gagal panet akibat hujan yang tidak kunjung reda selama dua pekan terahir," kata Nur Rochmah.
Di prekdisikan harga sayur akan mulai stabil apabila kondisi cuaca yang sudah memungkinkan bagi para petani untuk memanam sayur kembali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018