Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Kalimantan Selatan unjuk rasa ke DPRD provinsi setempat di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Jumat, menyoroti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belakangan ini.

Aksi mahasiswa itu menuntut agar wakil rakyat provinsi tersebut memperjuangkan aspirasi yang meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), terlebih dalam kondisi perekonomian belum menggembirakan.

Namun, saat kedatangan massa KAMMI yang berjumlah sepuluh orang itu, semua pimpinan/anggota DPRD Kalsel tidak berada di tempat karena sedang tugas ke luar daerah sejak 4 Juli lalu.

Tuntutan lain, mendesak pemerintah untuk dapat menjamin ketersediaan premium dan pertalite-BBM bersubsidi pada seluruh Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) hingga pelosok daerah di Indonesia.

Selain itu, menuntut pemerintah untuk segera menstabilkan harga kebutuhan pokok rakyat dan mengembalikan stabilitas nilai rupiah di mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, saat menerima pengunjuk rasa tersebut, Kabag Persidangan Sekretariat DPRD Kalsel Drs Muhammad Jaini MAP menyatakan, akan menyampaikan aspirasi mereka kepada alat kelengkapan dewan (AKD) yang membidangi.

Pada kesempatan itu pula dia menyampaikan pesan singkat (sms) dari Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Supian HK SH yang isinya menampung semua aspirasi masyarakat dan akan menindaklanjuti sesuai prosedur serta ketentuan yang berlaku.

Dalam berunjukrasa itu massa KAMMI membawa sejumlah poster bertuliskan antara lain "harga bbm naik rakyat menjerit" dan "rupiah anjlok jujuran larang" serta "bbm naik rupiah anjlok".
 

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018