Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Dr Adi Suryanto, membuka Pameran Inovasi Pimpinan Tinggi ASN angkatan XXXVIII Tahun 2018 di Auditorium 1, Graha Makarti Bhakti Nagari, Lembaga Adiministrasi Negara, Jakarta, Rabu (4/7).

Pameran ini menampilkan beragam stand hasil proyek perubahan peserta Dklatpim I yang merupakan Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama di Kementerian/Lembaga, Polri dan Provinsi serta menyajikan kuliner khas dari tiap daerah.

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Dr Adi Suryanto mengatakan, pameran ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari Diklat PIM I. Dan pameran ini yang membedakan dengan Diklatpim  lainnya. 

Menurutnya, pameran ini sebagai sarana untuk mempromosikan gagasan perubahan yang telah dilakukan para peserta Diklat. Pameran ini juga sebagai wadah berbagi informasi dan membangun budaya inovasi. 

"Banyak sekali pemikiran-pemikiran yang muncul dalam proses diklat ini dan apa yang mereka susun ini telah layak untuk dipublikasi," ucapnya.

Dirinya menginginkan, agar gagasan dan semangat berinovasi yang dimiliki para peserta Diklat agar dapat ditularkan kepada para ASN yang lainya. 

"Kita menginginkan gagasan yang sangat bagus itu dapat menular kepada kawan-kawanya lainya, dorong staf kita untuk melakukan inovasi, dan saya berharap dengan inovasi yang terus dilakukan ini mewujudkan birokrasi yang berkualitas," ucapnya.

Menurut Adi Suryanto, saat ini sudah ada 18.000 inovasi yang dihasilkan para ASN yang mengikuti Diklat. Dirinya ingin menciptakan perubahan besar dengan mendorong ASN menelurkan inovasi-inovasi pelayanan publik. Selain itu, dia juga ingin merubah pandangan terhadap ASN yang selama ini dinilai tidak mau berubah. 

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan H Abdul Haris mengatakan, Kalsel memiliki potensi wisata yang tidak kalah dengan daerah lain hanya saja perlu dikelola dengan profesional dan terintegrasi. Untuk itu dirinya melakukan inovasi dengan mengembangkan kepariwisataan terpadu berbasis masyarakat.

Melalui pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, maka setiap kreativitas masyarakat bisa difasilitasi sehingga sektor pariwisata semakin maju dan berkembang.

"Masyarakat sekitar harus dilibatkan dalam pengembangan pariwisata, sehingga mereka bisa menjaga dan memelihara objek pariwisata sekaligus menikmati hasilnya,” katanya.

Menurut Sekda, kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB cukup rendah. Terbukti berdasarkan data 2015 sampai tahun 2017, sektor ini hanya menyumbang sebesar 1, 97 persen dari total PDRB Kalsel. Tentunya dengan adanya inovasi ini sumber pendapatan Kalsel diharapkan dapat meningkat. "Ini adalah pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan," sebutnya.

Menurutnya, Kalimantan Selatan juga telah memiliki Pergub 32 tahun 2018 tentang pembangunan destinasi dengan menetapkan 31 destinasi wisata prioritas yang tersebar di 13 kab kota, ada wisata religius, alam, buatan dan budaya. 

Pemprov Kalsel akan mengintegrasikan seluruh potensi wisata di Kalsel dan ditunjang dengan pembinaan dan promosi demi peningkatan kunjungan wisatawan

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018