Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Sayed Jafar meninjau lokasi longsor di kawasan Desa Teluk Gosong, Kecamatan Pulau Laut Timur.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kotabaru Basuki melalui Stafnya Rudi, Jumat mengatakan peristiwa longsor di Teluk Gosong akibat curah hujan tinggi yang terjadi di daerah tersebut.

"Bupati Sayed Jafar ke lokasi longsor didampingi Camat Pulau Laut Timur, Hj Erawati, dan Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, (BPBD) H Rusian Ahmadi Jaya," katanya.

Dalam kesempatan tersebut bupati meminta petugas langsung membersihkan material tanah longsor yang hampir menutupi badan jalan.

Selain itu, bupati juga meninjau gorong-gorong yang dialiri air yang cukup deras, untuk dinormalisasi dari semak belukar dan ranting agar air mengalir dengan lancar.

Untuk membersihkan material tanah longsor dan gorong-gorong, petugas BPBD dibantu relawan, serta petugas Polsek dan Koramil Pulau Laut Timur.

Dengan dibersihkannya material tanah longsor dan gorong-gorong, diharapkan arus lalu lintas Berangas, Pulau Laut Timur menuju Kotabaru atau sebaliknya segera lancar.

Sebelumnya, dua keluarga penghuni dua rumah di Jalan Padat Karya RT 4 Desa Hilir Muara, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, juga terpaksa mengungsi setelah rumahnya terkena tanah longsor.

Tak hanya teras samping rumahnya yang ambruk, tiang-tiang penopang bagian tengah rumah kayu yang berada di ketinggian itu juga patah.

Di rumah yang sudah ditempatinya lebih dari 30 tahun itu, Hamidah hanya tinggal berdua dengan sang suami.

Beruntung keduanya berada di luar rumah saat kejadian. Dengan dibantu kerabat, mereka kemudian mengevakuasi barang-barang yang ada di dalam rumah.

Sementara tetangga yang juga kerabatnya, Rohayah (60), sedang berjualan di pasar saat diberitahu rumahnya runtuh.

"Saudara ipar saya hujan-hujan datang, katanya kamu pulang runtuh rumah. Kenapa jadi runtuh? Pulang saja katanya, kamu liat sendiri," tuturnya.

Perempuan yang hidup sebatang kara itu pun tergopoh-gopoh pulang. Ia hanya bisa menangis melihat bagian dapur rumahnya miring nyaris roboh.

"Nggak apa-apa berapa puluh tahun hujan, baru ini kena musibah," tambahnya.

Pascakejadian ini, penghuni kedua buah rumah yang terdampak longsor terpaksa mengungsi.

Sebelum terjadi tanah longsor hujan mengguyur wilayah Kecamatan Pulau Laut Utara sejak pukul 08.00 WITA. Intensitas hujan yang tinggi dan kontur tanah yang labil diduga menjadi penyebab musibah ini.

Menyikapi kejadian ini, tindakan pengamanan segera dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotabaru bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, relawan Taruna Siaga Bencana, dan Himpunan Balakar Saijaan.

Bangunan dapur rumah milik Rohayah dirobohkan karena kondisinya dinilai tak layak untuk diperbaiki. Sedangkan untuk rumah Hamidah yang berada di atasnya, jika mau diperbaiki maka beban rumah harus dikurangi terlebih dulu.

Selanjutnya BPBD Kabupaten Kotabaru akan berkoordinasi dengan instansi pemerintah yang terkait agar lokasi-lokasi rawan bencana lebih diperhatikan.

Hal ini kita tindaklanjuti juga dengan melapor ke instansi terkait bahwa lokasi yang rawan ini mohon diperhatikan. Mungkin kita harus merelokasi karena ini rawan bencana dan kalaupun tidak direlokasi juga kita harus bikin penahan supaya tanah tidak bergerak," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Kotabaru Syafarudin Syukur.

BPBD Kabupaten Kotabaru telah menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa bahan-bahan logistik kepada para korban yang terdampak bencana tanah longsor ini. Sedangkan untuk bantuan rekonstruksi berupa bahan bangunan masih diupayakan.


 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018