Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Kegiatan pelestarian seni dan budaya Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, harus diperkuat agar bisa menjadi identitas daerah, serta menjadi daya tarik para pengunjung dari berbagai daerah untuk datang ke wilayah Bumi Sanggam.
Melalui Dewan Kesenian Balangan (DKB) yang baru saja dilantik pada Mei 2018 lalu, Bupati Balangan, H Ansharuddin berharap setiap bentuk seni dan budaya serta kuliner di Kabupaten Balangan, untuk terus dilestarikan dengan memperbanyak kegiatan dan pertunjukan melalui expose seni dan budaya.
"Beberapa waktu lalu DKB sudah berhasil melaksanakan tradisi budaya tanglong dan bagarakan sahur selama tiga hari, dimana bisa dilihat antusias warga dari berbagai daerah untuk berdatangan ke Kabupaten Balangan. Ini merupakan suatu gebrakan yang telah dimulai. Hal ini tentu menguntungkan para penggiat usaha kecil menengah yang berjualan di momen tersebut," jelasnya.
Dikatakan, pemerintah Kabupaten Balangan akan selalu memberikan dukungan kepada kegiatan yang nilainya sangat positif bagi masyarakat. Apalagi menjadi wahana silaturahmi dan keakraban keluarga, serta sebagai wahana lapangan kerja bagi para penggiat kuliner, parkir dan permainan anak.
"Hal seperti ini yang perlu dikembangkan, ini yang disebut bagian dari sinergi berbagai elemen masyarakat dengan pemerintah dalam pembangunan, dimana masyarakat itu sendiri yang memberikan ide positif serta menjadi aktor penggerak bagi kemajuan Balangan, dalam hal ini khususnya Seni dan Budaya. Pemerintah tentu akan memberikan dukungan terhadap kegiatan positif masyarakat yang berimbas positif bagi banyak masyarakat lainnya," imbuhnya.
Suatu hari nanti lanjut Bupati Balangan H Ansharuddin, mungkin kita bisa berhayal akan ada sejenis Festival Budaya Sanggam, dimana di isi oleh parade kegiatan Seni dan Budaya serta jajanan kuliner dan hasil kerajinan khas yang ada di wilayah bumi sanggam.
Ini akan menarik minat para wisatawan lokal bahkan mungkin suatu saat akan menjadi perhatian bagi wisatawan mancanegara, apa lagi bila itu menjadi sebuah event tahunan yang akan di ingat oleh banyak orang. Modal utama yang sangat menguntungkan kita adalah adat budaya Suku Dayak Meratus serta berbagai seni dan budaya lainnya, sehingga wisatawan juga akan tertarik untuk mengunjungi wisata alam yang ada di Balangan.
Tentu akan menjadi sebuah promosi bagi Kabupaten Balangan, tidak hanya mereka yang berjualan, akan tetapi penginapan, hotel-hotel, rumah tinggal, dan lain sebagainya akan ramai dikunjungi wisatawan, serta tentu saja akan menjadi tujuan investasi para pebisnis dari berbagai daerah.
Pada akhirnya, masyarakat akan terpanggil untuk membina dan melestarikan potensi daerahnya masing-masing, baik itu kerajinan, kuliner, tempat wisata alam, lahan parkir, lahan untuk berjualan, serta sejenis rumah tinggal bahkan vila-vila, bukan hal yang mustahil jika semua itu mulai dikelola dengan menggunakan daya pikat melalui event seni dan budaya yang ada.
Saat ini, para anggota DKB sendiri di ikutkan dalam menyaksikan Festival Banjar 2018 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 29 Juni - 1 Juli 2018. "Tentu bukan hanya sekedar menyaksikan, Namun harapannya adalah, apa yang ada disini, bisa dipelajari dan bisa di aplikasikan di wilayah Kabupaten Balangan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Melalui Dewan Kesenian Balangan (DKB) yang baru saja dilantik pada Mei 2018 lalu, Bupati Balangan, H Ansharuddin berharap setiap bentuk seni dan budaya serta kuliner di Kabupaten Balangan, untuk terus dilestarikan dengan memperbanyak kegiatan dan pertunjukan melalui expose seni dan budaya.
"Beberapa waktu lalu DKB sudah berhasil melaksanakan tradisi budaya tanglong dan bagarakan sahur selama tiga hari, dimana bisa dilihat antusias warga dari berbagai daerah untuk berdatangan ke Kabupaten Balangan. Ini merupakan suatu gebrakan yang telah dimulai. Hal ini tentu menguntungkan para penggiat usaha kecil menengah yang berjualan di momen tersebut," jelasnya.
Dikatakan, pemerintah Kabupaten Balangan akan selalu memberikan dukungan kepada kegiatan yang nilainya sangat positif bagi masyarakat. Apalagi menjadi wahana silaturahmi dan keakraban keluarga, serta sebagai wahana lapangan kerja bagi para penggiat kuliner, parkir dan permainan anak.
"Hal seperti ini yang perlu dikembangkan, ini yang disebut bagian dari sinergi berbagai elemen masyarakat dengan pemerintah dalam pembangunan, dimana masyarakat itu sendiri yang memberikan ide positif serta menjadi aktor penggerak bagi kemajuan Balangan, dalam hal ini khususnya Seni dan Budaya. Pemerintah tentu akan memberikan dukungan terhadap kegiatan positif masyarakat yang berimbas positif bagi banyak masyarakat lainnya," imbuhnya.
Suatu hari nanti lanjut Bupati Balangan H Ansharuddin, mungkin kita bisa berhayal akan ada sejenis Festival Budaya Sanggam, dimana di isi oleh parade kegiatan Seni dan Budaya serta jajanan kuliner dan hasil kerajinan khas yang ada di wilayah bumi sanggam.
Ini akan menarik minat para wisatawan lokal bahkan mungkin suatu saat akan menjadi perhatian bagi wisatawan mancanegara, apa lagi bila itu menjadi sebuah event tahunan yang akan di ingat oleh banyak orang. Modal utama yang sangat menguntungkan kita adalah adat budaya Suku Dayak Meratus serta berbagai seni dan budaya lainnya, sehingga wisatawan juga akan tertarik untuk mengunjungi wisata alam yang ada di Balangan.
Tentu akan menjadi sebuah promosi bagi Kabupaten Balangan, tidak hanya mereka yang berjualan, akan tetapi penginapan, hotel-hotel, rumah tinggal, dan lain sebagainya akan ramai dikunjungi wisatawan, serta tentu saja akan menjadi tujuan investasi para pebisnis dari berbagai daerah.
Pada akhirnya, masyarakat akan terpanggil untuk membina dan melestarikan potensi daerahnya masing-masing, baik itu kerajinan, kuliner, tempat wisata alam, lahan parkir, lahan untuk berjualan, serta sejenis rumah tinggal bahkan vila-vila, bukan hal yang mustahil jika semua itu mulai dikelola dengan menggunakan daya pikat melalui event seni dan budaya yang ada.
Saat ini, para anggota DKB sendiri di ikutkan dalam menyaksikan Festival Banjar 2018 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 29 Juni - 1 Juli 2018. "Tentu bukan hanya sekedar menyaksikan, Namun harapannya adalah, apa yang ada disini, bisa dipelajari dan bisa di aplikasikan di wilayah Kabupaten Balangan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018