Batulicin (Antaranews Kalsel) - Pendapatan Jasa Pelayanan (Jaspel) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mulai 2016 hingga 2018 turun hingga 50 persen dari Rp6 miliar menjadi Rp3 miliar per bulan.

Direktur RSUD dr. Andi Abdurrahman Noor, Arman melalui Kepala Tata Usaha, Saleh di Batulicin, Rabu, mengatakan biasanya dalam satu bulan pendapatan jasa pelayanan mencapai Rp5 miliar hingga Rp6 miliar, namun saat ini hanya mendapat Rp2 miliar sampai Rp3 miliar per bulan.

"Hal ini terjadi berkaitan dengan adanya program nasional, yang dulunya jaminan kesehatan masyarakat ditanggung oleh pemerintah daerah sekarang jaminan kesehatan masyarakat sudah terintegritas ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan," jelasnya.

Ia menambahkan di dalam jaminan BPJS tersebut pihak rumah sakit saat melakukan pengeklaiman biaya pengobatan pasien yang sudah terdaftar BPJS akan dibayarkan ke managemen rumah sakit secara paket.

Berbeda dengan pasien umum atau pengobatannya secara mandiri atau ditanggung oleh pemerintah daerah, maka pebayarannya akan disesuaikan dengan biaya masa perawatan selama di rumah sakit.

Dalam program integrasi pelayanan kesehatan ini memang sangat bagus dimana para masyarakat yang kurang mampu dapat terkaver biaya pengobatan kesehatan di rumah sakit dari iuran seluruh anggota yang sudah terdaftar BPJS Kesehatan, akan tetapi pendapatan Jaspel di RSUD mengalami penurunan.

Di dalam sistem pembagian Jaspel di RSUD dr. Andi Abdurrahman Noor dari dulu sampai sekarang tidak ada yang berubah, karena jumlah pendapatan yang didapat menurun, maka pembagian untuk tenaga medis secara otomatis juga berkurang.

Biasanya, jaspel yang di bagikan sekelas dokter spesialis sebelum mengalami penurunan jumlah yang dibagikan mencapai Rp45 juta per bulan, namun saat ini hanya mencapai Rp30 juta hingga Rp35 juta per bulan.

Sedangkan untuk tenaga medis seperti perawat atau bidan biasanya jaspel yang dibagikan mencapai Rp1,200.000 per bulan namun saat ini hanya Rp500 ribu perbulan.

"Untuk mencari solusi terkait hal ini pihak managemen Rumah Sakit melakukan konsultasi dengan mendatangkan konsultan perhitungan jasa pelayanan medis dari jakarta untuk untuk mengkaji dan mencarikan solusinya," tambah Saleh.

 

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018