Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Rachmat Mulyana menegaskan jika tugas mengamankan jalannya Pemilihan kepala daerah (Pilkada) adalah harga mati untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Karena hanya itu yang bisa dipersembahkan untuk NKRI dari Polri, maka Pilkada aman harga mati," ucap Rachmat menegaskan, Rabu.

Pengabdian anggota Polri untuk mengamankan Pilkada tak hanya pada masa pencoblosan kemudian selesai.

Namun jauh sebelum itu, situasi kamtibmas terus dipantau aparat sebagai deteksi dini agar potensi konflik yang berujung anarkis tak terjadi akibat penyelenggaraan Pilkada yang dinilai satu pihak tak jujur dan adil.

Bahkan, proses distribusi logistik pemilu pun dikawal ketat di tengah medan berat menuju lokasi-lokasi yang sulit dijangkau kendaraan akibat faktor geografis wilayah Kalsel yang beragam mulai pegunungan hingga pesisir sungai.
Brigadir Cecep Adi Putra anggota Polsek Jorong Polres Tanah Laut petugas TPS Balai Dusun RT 03/01 Desa Karang Rejo Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut yang mengawal distribusi kotak suara di tengah banjir.(antarakalsel/foto/humaspoldakalsel)
Kapolda memastikan jajarannya memberikan darma bakti terbaik dalam pelaksanaan tugas mengamankan Pilkada sesuai enam poin yang tertuang dalam Instruksi Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait Pilkada serentak 2018.

"Tugas mengamankan dan menyukseskan Pilkada dijadikan sebagai ladang ibadah dengan mematuhi aturan hukum serta menghindari pelanggaran sekecil apapun yang dapat menurunkan citra Polri," tuturnya.

Pada hari pencolosan, Rabu (27/6), orang nomor satu di Polda Kalsel itu dijadwalkan meninjau sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Rachmat ingin melihat langsung kondisi di lapangan sekaligus memberikan dukungan moril kepada anggota yang bertugas agar bisa melaksanakan pengamanan TPS secara maksimal sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018