Harga gula di Banjarmasin Kalimantan Selatan dalam beberapa pekan terakhir melonjak tajam dari sebelumnya Rp9 ribu sampai Rp10 ribu kini rata-rata Rp11.500 hingga Rp12 ribu.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kalsel Endah Suhartati di Banjarmasin, Senin mengatakan, kenaikan harga gula di Banjarmasin disebabakan karena HPP gula naik dari Rp6.600 menjadi Rp8.100 per kilogram.

Menurut distributor, kata Endah, bila HPP gula sudah mencapai Rp8.100 maka pembelian gula dari daerah asal hingga Banjarmasin sudah mencapai Rp11.000 per kilogram, sehingga wajar bila pedagang menjual Rp11.500 dan dieceran atau warung kecil menjadi Rp12.000 per kilogram.

"Kenaikan gula kali ini tidak ada pengaruhnya dengan kondisi cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi dan lainnya, tetapi karena keputusan pemerintah, sehingga tidak mungkin lagi harga gula turun," katanya.

Kenaikan harga gula tersebut, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani gula di daerah penghasil gula seperti Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya.

Menurut Endah, kenaikan harga gula bersifat menyeluruh bukan hanya di Kalsel tetapi juga di Jawa maupun daerah lain.

"Bahkan di Kalteng informasinya harga gula mencapai Rp13 ribu per kilogram, jauh lebih mahal dibanding di Kalsel," katanya.

Tentang stok gula, kata dia, hingga kini cukup aman, apalagi pada Juni 2012, musim panen tebu atau musim giling, sehingga kebutuhan gula diharapkan bisa mencukupi hingga hari raya Idul Fitri mendatang.

Keberadaan gula rafinasi, sangat membantu bila keberadaan stok gula lokal kosong, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Kebutuhan gula Kalsel rata-rata 10 ribu ton - 12 ribu ton per bulan, dari jumlah tersebut, sekitar 4.000 ton untuk masyarakat dan sisanya untuk industri.

Para distributor Kalsel bukan hanya melayani kebutuhan gula untuk masyarakat Kalsel tetapi juga Kalimantan Tengah.

Sebagaimana diketahui, kekurangan stok gula di Kalsel menjadi salah satu penyebab kenaikan inflasi, karena warga daerah kaya sumber daya alam ini merupakan penyuka manis.C

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012