Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) tengah membangun 12 gedung baru yang pekerjaannya sudah hampir rampung memasuki satu tahun pelaksanaan proyek berjalan.

Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi mengaku optimis seluruh pembangunan gedung selesai sesuai jadwal, yakni 420 hari kerja sejak dilaksanakan groundbreaking (peletakan batu pertama) pada 27 Juli 2017 yang dihadiri Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Prof H Mohamad Nasir.

"Progress pembangunan cukup baik sesuai jadwal. Seperti atapnya dan panel dinding sudah banyak selesai, bahkan sebagian gedung sudah pasang keramik dan tinggal finishing," terang Sutarto.

Sehingga diharapkan pada Oktober 2018, seluruh pembangunan fisik rampung dan dilanjutkan penambahan perlengkapan peralatannya hingga Desember selesai dan gedung sudah benar-benar siap digunakan untuk sarana perkuliahan.
 (antarakalsel/foto/firman)

Seperti diketahui, pengembangan infrastruktur untuk kemajuan ULM itu bisa terlaksana berkat suntikan dana dari Islamic Development Bank (IDB) dalam program seven in one 7in1 yang berhasil diraih ULM bersama enam perguruan tinggi lain, yakni Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Tanjungpura (UNTAN), dan Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH).

Yang membanggakan lagi, ULM menjadi peraih dana terbesar, yakni mencapai Rp500 miliar, dimana Rp384 miliar untuk pembangunan fisik gedung dan Rp60 miliar perlengkapan peralatannya termasuk berbagai kegiatan lain untuk pengembangan dan pelatihan staf dan dosen, riset unggulan, revitalisasi kurikulum hingga pengabdian masyarakat.

"Sekarang ini memasuki tahap penting  pembangunan fisik 12 gedung baru, 10 gedung di kampus Banjarmasin dan 2 di kampus Banjarbaru," ujar Sutarto kepada Kantor Berita Antara, Jumat.

Adapun gedung-gedung yang bakal menjadi wajah baru ULM itu, yakni Gedung Dekanat FKIP, Laboratorium IPS FKIP, Labotorium MIPA FKIP, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Lecture Theater Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan General Building (Library, Student Activity Centre, Lecture Theater). Sedangkan di kampus Banjarbaru ada Auditorium dan Sport Center.
 (antarakalsel/foto/firman)

Mutu pendidikan di ULM pun diyakini semakin meningkat seiring penggunaan semua gedung baru tersebut. Mengingat ULM mulai mengembangkan sistem perkuliahan berkonsep e-learning atau berbasis teknologi informasi.

Contohnya perpustakaan elektronik atau E-Library yang merupakan sebuah lompatan besar kemajuan ULM. Gedung yang megah itu nantinya tersedia buku-buku dalam bentuk softcopy yang bisa diakses mahasiswa selain hardcopy alias buku cetak.

"Saya berharap adanya sarana dan prasrana bagus ini meningkatkan kualitas pembelajaran di ULM menjadi terkemuka dan berdaya siang dan menunjang ULM betul-betul unggul seperti yang kita banggakan hingga meraih akreditasi institusi A dalam waktu segera," kata Sutarto menekankan.

Guru Besar Ilmu Matematika inipun mengakui jika perjuangan mendapatkan pinjaman lunak dengan masa pengembalian 17 tahun itu melalui proses yang panjang dan berat.
Groundbreaking pada 27 Juli 2017 yang dihadiri Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Prof H Mohamad Nasir.(antarakalsel/foto/firman)

Dimulai dari proses penyusunan proposal sejak dirinya duduk sebagai Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama ULM periode 2010-2014. Dimana Sutarto kala itu ditunjuk selaku Direktur Eksekutif penyusunan proposal selama empat tahun berjuang merampungkannya bersama tim hingga akhirnya berhasil disetujui Islamic Development Bank yang berkantor pusat di Jeddah, Arab Saudi.

"Alhamdulilah berkat bantuan teman-teman yang punya komitmen, kami bisa merampungkan menyusun proposal. Bahkan saya langsung berangkat ke Jeddah untuk meyakinkan petinggi IDB bahwa ULM dan enam perguruan tinggi lainnya di Indonesia sudah siap dengan proyek ini yang mulai berjalan tahun 2015," beber Sutarto.

Dia pun bersyukur bisa merombak wajah ULM yang telah lebih dari 30 tahun tak tersentuh renovasi atau pembangunan gedung baru dalam skala besar seperti sekarang. Sehingga menjadi buah manis di akhir masa jabatanya untuk periode 2014-2018.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018