Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah binaan Kopertis Wilayah XI Kalimantan menyatakan menolak tindak kekerasan dan radikalisme di kampus dan siap mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 
     
Koordinator Kopertis Wilayah XI Profesor Idiannor Mahyudin di Banjarmasin, Selasa (12/6) 2018 mengatakan, penolakan tindak kekerasan dan paham radikalisme di kampus tersebut, disampaikan dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh seluruh PTS wilayah Kalimantan sejak 20 Mei tahun 2017.
     
"PTS  dilingkup binaan Kopertis Wilayah XI sudah memberikan pernyataan sikap, dengan menyatakan "MENOLAK KEKERASAN DAN RADIKALISME DI KAMPUS, saat peringatan Hari Pendidikan 2017," katanya.
     
Selain itu, tambah dia, seluruh PTS juga siap menjadi kampus yang bermutu dalam bingkai NKRI, melalui berbagai upaya yang dilakukan, antara lain dengan meningkatkan akreditasi.
     
Prof Idiannor berharap, melalui pernyataan sikap tersebut, akan menjadi salah satu kekuatan untuk menangkal aksi radikalisme, yang kini mulai marak di berbagai daerah.

"Kami juga selalu melakukan kunjungan dan pertemuan secara rutin pada PTS dalam lingkup binaan Kopertis XI," katanya. 
     
. (Antaranews Kalsel/Humas Kopertis)

Menurut Profesor yang Selalu memperhatikan lingkungan tersebut, pihaknya juga selalu mengingatkan untuk menjalankan tata kelola PT yg baik dan benar, sesuai dengan arahan dengan menristek dikti dan melayani anak didik dengan sepenuh hati.
   
 Menurut dia, pihaknya selalu berpesan, agar doseh tidak hanya sekadar mengajar tapi membimbing dan mengarahkan akademiknya, mengarahkan mahasiwa dalam berorganisasi dan menanamkan tata nilai kebangsaan.
   
 Peran serta semua pihak baik dosen, yayasan unsur pimpinan,  civitas akademika insyaAllah dapat menangkal paham radikalisme dilingkungan PT.
     
"Harus disadari oleh seluruh dosen, anak didik kita atau mahasiswa kita jangan dipandang sebagai orang lain," katanya. 
     
Jadikan para mahasiswa, seperti anak kandung sendiri,sehingga dalam menemani, mendampingi, mengarahkan meraka menjadi ikhlas.
     
"Kasih sayang dan cinta dari lingkungan sekitar, baik rumah maupun kampus, akan mampu menyelamatkan para mahasiswa dari paham yang salah atau bertentangan dengan nilai pancasila," katanya.
     
Sebelumnya, mengantisipasi radikalisme dan intolerasi di lingkungan kampus, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bersama pimpinan Perguruan Tinggi (PT) di seluruh Indonesia terus berupaya untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme di perguruan tinggi.
 
. (Antaranews Kalsel/Humas Kopertis)

Di sela-sela rapat koordinasi pengelolaan keuangan perguruan tinggi negeri, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan pesan khusus kepada pemimpin PTN dan Kopertis terkait kegiatan kampus menghadapi bulan Ramadhan.

“Saya ingin kampus mejadi rujukan untuk kedamaian, kampus harus menjadi pusat ilmu pengetahuan. Dalam bulan ramadhan saya minta penceramah memberikan ceramah yang menyejukan dan mendamaikan di kampus masing-masing. Jangan sampai ada intoleransi dan radikalisme, bila ada intoleransi dari dosen dan mahasiswa, akan diberikan peringatan dan ditindak,” kata Menteri Nasir saat ditemui di Kantor Kemenristekdikti, Senayan (16/5).

Humas Kopertis Wilayah  XI Kalimantan

 

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018