Banjarmasin (Antaranews.Kalsel) - PT Golden Hope Nusatara (GHN) salah satu anak perusahaan Minamas Group pada akhir tahun ini akan memproduksi minyak goreng dengan merek dagang "Alif" yang diklaim sebagai yang pertama di Kalimantan.


General Manager  PT GHN Mohd Hamdi Abdul Karim di Banjarmasin mengungkapkan, setelah sejak tahun 2008 membangun kilang Crude Palm Oil (CPO) dengan total produksi saat ini mencapai 2.500 metrik ton perhari, sehingga pihaknya terus menggeliat untuk dapat menghasilkan produksi turunan dari sektor perkebunan kelapa sawit antara lain minyak goreng.

PT GHN yang membangun kawasan kilang CPO di atas areal seluas 34 hektare di Pulau Laut Kalimantan Selatan dengan memanfaatkan pasokan tanda buah segar untuk diolah menjadi CPO dari ladang kebun Minamas Plantation yakni PT. Lagunan Mandiri, PT Langgeng Muaramakmur dan PT Bersama Sejahtera Sakti ditiga kecamatan Kabupaten Kotabaru dengan total tenaga kerja 13.000 orang.

Berdasarkan data periode 2017-2018 hingga April 2018, dari 23 kebun milik Minamas Plantation di Kotabaru menghasilkan 671.673 metrik ton tanda buah segar yang ditanam pada areal seluas 70.649 hektare atau 81 persen dari total konsesi 86.924 hektare di luar kebun rakyat melalui skema KKPA 21.593 hektare.

Menurut Hamdi, selain dari kebun Minamas yang memenuhi 60 persen kebutuhan pabrik CPO, pihaknya juga melakukan pembelian tanda buah segar dari pihak lain di sekitarnya sekitar 40 persen dari total kebutuhan produksi.

"Produksi minyak goreng merek Alif yang akan diluncurkan akhir tahun 2018 merupakan persembahan PT GHN atau Minamas Group merupakan wujud dari komitmen kami dapat melakukan hilirisasi produk dari perkebunan kelapa sawit," katanya.

Pada tahap awal, GHN akan memproduksi minyak goreng sekitar 300 ton perbulan dari kapasitas produksi pabrik 1.100 sampai dengan 1.200 ton perbulan.

Menurut dia, kemasan minyak goreng yang akan diproduksi meliputi kemasan 0,5 kilogram, 1 kilogram dan 2 kilogram dengan cakupan pemasaran konsentrasi untuk Provinsi Kalimantan Selatan, baru kemudian akan bergeser ke provinsi tentangga Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur kalau stok masih tersedia.

"Melalui produksi minyak goreng ini kami akan terus membangun kemitraan dengan pihak lain apakah itu pemerintah daerah, masyarakat maupun pengusaha," kata Hamdi.
 
Kantor Minamas Plantation (Minamas Group)


Operation Controller Kalsel Sebamban Region Minamas Plantation Khairul Nizam Idris mengatakan kehairan kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit dan turunan produknya diharapkan ikut membantu menggerakan roda perekonomian daerah yang pada akhirnya membawa pada kesejahteraan rakyat sekitar.

Dikatakan secara keseluruhan Minamas Plantation di Indonesia beroperasi di delapan provinsi dengan total areal konsesi 268.261 hektare dan yang sudah ditanami 201.364 hektare atau sekitar 75 persen.

Dari jumlah kawasan seluas itu, terdapat 69 kebun kelapa sawit dan 23 pabrik meliputi Provinsi Aceh tiga perusahaan operasional, Jambi (1), Riau (4), Sumatera Selatan (2), Kalimantan Tengah (3), Kalimantan Selatan (7), Kalimantan Barat (4) dan Sulawesi satu unit perusahaan operasional.

Pewarta: Abdul Hakim Muhiddin

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018