Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mendapatkan bantuan 393 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Bantuan pembangkit listrik hemat energi tersebut diperuntukkan bagi masyarakat di kepulauan dan di daerah yang belum berlistrik," kata Bupati Kotabaru H Sayed Jafar di Kotabaru, Sabtu.

Seperti masyarakat di Kecamatan Pulau Laut Sembilan, Pulau Laut Kepulauan, Pulau Laut Tanjung Selayar, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kecamatan Sungai Durian, dan Kecamatan Pamukan Barat.

Bupati menargetkan tidak ada lagi masyarakat Kotabaru baik yang tinggal di pelosok maupun di pedesaan yang tidak bisa menikmati lampu penerangan.

Oleh karenanya, ia memprogramkan sejumlah langkah strategis di antaranya bantuan PLTS dan revitalisasi kelistrikan.

Revitalisasi pembangkit listrik tenaga surya dengan sumber dana dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Desa Pondok Labu.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Denny Hendro Kurnianto, mengatakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada 2019 akan membangun pembangkit listrik dari teknologi gasifikasi batubara di Pulau Laut dengan kapasitas 7 megawatt.

Konsultasi di Kementerian ESDM ini merupakan tindak lanjut atas program pemerintah yang akan menuntaskan sambungan listrik ke seluruh daerah di Kabupaten Kotabaru pada 2019.

Ia mengatakan secara nasional pemerintah pusat menargetkan pemerataan sambungan listrik di pelosok desa-desa di seluruh Indonesia pada tahun 2023.

Untuk mendukung tercapainya target tersebut, katanya, pemerintah pusat menggunakan penerapan teknologi gasifikasi batubara, yaitu konversi batubara menjadi gas yang digunakan untuk pembangkit, dan program dinilai lebih efisien, dan ketersediaan batu bara.

Dengan kapasitas tersebut, politisi Partai PPP ini mengungkapkan defisit daya bagi kebutuhan listrik masyarakat Kotabaru akan segera terselesaikan, khususnya daerah terpencil yang selama ini sangat mengharapkan sambungan listrik ke rumah-rumah mereka.
 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018