Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Untuk mendukung Kotabaru menjadi destinasi nasional maupun internasional, tidak terlepas dari ketersediaan infrastruktur yang memadai.

Selain mendukung program kepariwisataan, pemenuhan infrstuktur juga sebagai perwujudan dari keinginan pasangan Sayed Jafar-Burhanudin menghapus daerah terisolasi.

Kabupaten Kotabaru, merupakan 1 dari 13 kabupaten/kota yang ada di Kalsel memiliki luas wilayah 9.422,46 km2, atau 25,11 persen dari luas wilayah Kalimantan Selatan yakni 37.377,53Km2.

Dengan wilayah yang begitu luas, daerah yang dijuluki "Bumi Sa-Ijaan" dan berdiri sejak 1 Juni 1950, terdiri 21 kecamatan terdiri dari 202 desa/kelurahan ini memiliki ruas jalan sepanjang 1.389,185 kilometer.

Dari jumlah tersebut, kondisinya 409,62 kilometer atau 24,49 persen dalam keadaan baik, kemudian 45,85 kilometer atau 3,3 persen dalam kondisi sedang, dan 452,71 kilometer atau 32,59 persen rusak ringan, serta 481,08 kilometer atau 34,63 persen rusak berat.

Pasangan H Sayed Jafar-H Burhanudin sejak dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kotabaru pada 17 Februari 2016, bertekad menjadikan Kabupaten Kotabaru sebagai daerah maju, berkembang dan sejahtera melalui pemenuhan infrastruktur standar.

Untuk mewujudkannya, Sayed Jafar-Burhanudin yang diusung Partai Golkar, PPP dan PKS ini bertekad untuk "menghapus" keterisdolasian dengan memfokuskan pembangunan pada pembukaan, dan pembangunan jalan antardesa, antarkecamatan dan terhubungnya antarpulau.

Tidak heran, alokasi infrastruktur dalam APBD mendapatkan porsi besar, melalui Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait, khususnya Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air sebagai leading sektor penanganan jalan di "Bumi Saijaan".

Besarnya komitmen Sayed Jafar terhadap peningkatan infrastruktur, bukan hanya dibuktikan melalui anggaran besar, namuyn ia juga dengan gencarnya turun langsung ke lapangan, baik dalam hari kerja maupun hari libur.

Hal itu dilakukan dalam rangka mengawal, memantau, serta mengawasi secara langsung proses pembukaan, pengerjaan jalan dan sekaligus dimanfaatkan untuk berdialog dengan masyarakat dalam menyerap aspirasi juga usulan.

Masih besarnya jalan rusak di "Bumi Saijaan", Sayed Jafar bertekad dapat menuntaskannya dalam masa kepemimpinanya.

Melalui APBD 2018, Sayed Jafar menyiapkan anggaran ratusan miliar rupiah untuk menghapus keterisolasian, melalui program pembukaaan dan peningkatan jalan.

Dari APBD Kotabaru 2018 sekitar Rp1,925 triliun, Kotabaru mengalokasikan anggaran sekitar Rp274 miliar untuk infrastruktur jalan dan jembatan.
     
Dana tersebut oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Kotabaru disiapkan untuk peningkatan jalan dan jembatan dengan di tiga wilayah, yakni wilayah 1 sebesar Rp45 miliar, wilayah 2 sebesar Rp65 miliar dan wilayah 3 yang mencakup daerah pemilihan (dapil) I lebih dari Rp90 miliar.
((foto/ist/ant/imm))

     
Sementara panjang jalan di Kotabaru 1.400 kilometer itu, maka anggaran tersebut dirasa masih jauh dari cukup. Untuk itu legislatif sebagai mitra eksekutif merasa terpanggil dengan men-support melalui kebijakan dan loby ke pusat untuk mendapatkan dana alokasi khusus.
     
Periode 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggelontorkan dana alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp21 miliar.
     
Sesuai peruntukkannya, dana DAK tersebut akan dipergunakan untuk peningkatan jalan di Sungai Durian Simpang Banian sepanjang 29,5 kilometer.
    
Meski dinilai masih kurang, namun jika digabungkan dengan alokasi pemerintah daerah sekitar Rp9 miliar dari APBD tahun ini, maka dimungkinkan akan sangat signifikan dalam pembangunan jalan di daerah tersebut.

Untuk memperbaiki jalan dari desa di Kecamatan Sungai Durian menuju desa di Sengayam, Kecamatan Pamukan Barat sekitar 24 kilometer, pemda menyiapkan dana sebesar Rp27 miliar.

Dana tersebut untuk memperbaiki Jalan di Sungai Durian mulai kilometer 1 hingga kilometer 10.

Selain memantau secara berkala dan memaksimalkan kinerja SOPD terkait, terobosan yang dilakukan pemerintahan Sayed Jafar-Burhanudin adalah meluncurkan Portal website yang memuat kondisi terkini dan detail tentang database keberadaan jalan di Kotabaru.

Web dengan alamat www.database-kotabarukab.info ini merupakan sistem yang memuat data dan informasi peta jaringan jalan ini dibuat untuk memudahkan kinerja Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air dalam memantau kondisi jalan.

Database jalan yang mudah diakses juga dimaksudkan untuk menghindari tumpang tindih pekerjaan perbaikan jalan oleh pemerintah desa. Melalui portal web tersebut, desa dapat mengecek sendiri status jalan yang akan diperbaiki sebelum membuat perencanaan.
Untuk mendukung Kotabaru menjadi destinasi nasional maupun internasional, tidak terlepas dari ketersediaan infrastruktur yang memadai ((foto/ist/ant/imm))


Sinergis dengan upaya eksekutif, DPRD Kotabaru sangat mendukung langkah yang dilakukan pemerintah daerah dalam mengutamakan pembangunan yang langsung bersentuhan dengan hajad masyarakat luas.

Selain fokus di darata, Sayed Jafar-Burhanudin juga fokus untuk menghapus keterisolasian di pulau-pulau di Kotabaru. Hal itu mendukung program pemerintah pusat yakni, membangun "Tol Laut".

Mendukung program "Tol Laut" Pemerintahan Sayed Jafar telah sukses membangun "jembatan" Pulaulaut-Pulau Sebuku dengan membuka pelayaran melalui kapal feri penyeberangan.
 
Dengan terbuka pelayaran feri Pulaulaut-Pulau Sebuku, mampu memperlancar arus distribusi barang dan jasa di wilayah tersebut. Hal itu dapat dirasakan oleh masyarakat dan dunia usaha, serta meningkatnya perekonomian di pulau itu.

Bukan hanya Pulaulaut-Pulau Sebuku, Sayed Jafar juga berencana membuka pelayaran Teluk Kemuning di Pulaulaut-Kelumpang Tengah di daratan Kalimantan.

Terkait dengan tanggapannya dalam moment Hari Jadi ke 68 Kabupaten Kotabaru tahun ini, Ketua DPRD Kotabaru, Hj Alfisah mengucapkan "Selamat".

Ketua DPRD Kotabaru memberikan apresiasi kepada kinerja Pemkab Kotabaru, khususnya terhadap laporan pertanggungjawaban bupati pada sidang paripurna DPRD.

"Alhamdulillah, selama ini legislatif dan eksekutif berjalan dan bersinergis, walaupun kita menyadari ada kerikil-kerikil dalam penyelenggaraan pemerintahan. Namun itu sebagai dinamika hubungan yang harmonis antara eksekutif dengan legislatif," tuturnya.
 
Bupati Kotabaru H Sayed Jafar dan Ketua DPRD Kotabaru Hj Alfisah (tampak paling depan). ((foto/ist/ant/imm))


 

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018