Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan Birhasani mengatakan tim satuan tugas pengawasan pangan memperketat pengawasan terhadap upaya penimbunan kebutuhan pokok untuk mengantisipasi lonjakan kenaikan harga selama Ramadhan hingga menjelang lebaran.

Menurut Birhasani di Banjarmasin Selasa, hingga saat ini, tidak ditemukan kasus penimbunan kebutuhan pokok tersebut, namun tetap harus diwaspadai untuk mengantisipasi lonjakan harga sebelum lebaran.

"Selama ini, kita tidak menemukan adanya penimbunan kebutuhan pokok oleh pedagang maupun distributor," katanya.

Kriteria penimbunan tersebut, kata dia, bila distributor atau pedagang tidak mengeluarkan barang dagangannya hingga tiga bulan atau lebih, sementara kondisi di pasar, barang tersebut kosong.

Bahkan, tidak harus menunggu tiga bulan, bila kondisi barang di pasar kosong, sementara pedagang atau distributor masih menyimpang barang tersebut, maka sudah bisa dikatagorikan penimbunan.

"Tentu ada aturan hukum yang akan dikenakan, sebagia sanksi atas tindakan tersebut," katanya.

Selain melakukan pemantauan stok kebutuhan pokok, tambah dia, dalam waktu dekat pihaknya bersama tim BPOM juga akan melakukan sidak, untuk memastikan seluruh barang yang dijual layak konsumsi dan layak edar.

"Kami tidak bisa menyebut tanggal pastinya, saat ini, jadwalnya sedang disusun," katanya.

Pemprov tambah dia, juga terus berupaya menjaga distribusi dan stok barang kebutuhan pokok, sehingga tidak terjadi kenaikan signifikan.

"Distribusi, menjadi salah satu faktor penting untuk menjaga stablitas harga, karena begitu harga naik, akan sulit untuk memulihkan kembali dengan berbagai alasan," katanya.

Seperti bawang merah, pedagang sempat memerlukan waktu cukup lama, untuk memulihkan harga, kendati distribusi telah lancar.

Para pedagang beralasan, tidak bisa langsung menurunkan harga, karena mereka telah keluar modal cukup besar, untuk membeli barang dagangan sebelumnya.

Ke depan, tambah dia, Disperindag bersama dengan tim terkait, akan terus berupaya memperbaiki sistem distribusi kebutuhan pokok, sehingga harga tetap terjaga dan stabil tanpa terpengaruh oleh kegiatan apapun.

Saat ini, pemerintah daerah bersama dengan tim terkait, terus berupaya mengembangkan sektor pertanian hortikultura, seperti bawang merah dan lainnya, untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah.

Sebelumnya, 70 persen kebutuhan bahan pokok Kalsel, dipasok dari berbagai daerah di luar provinsi, sehingga sangat rentan terjadinya inflasi, karena distribusi sangat ditentukan oleh kondisi cuaca.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018