Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Rachmat Mulyana meinginkan peran tiga pilar desa diaktifkan untuk meningkatkan sistem keamanan wilayah dari berbagai ancaman seperti masuknya kelompok radikal.

"Komponen tiga pilar kamtibmas, yakni  Bhabinkamtibmas (Polri), Babinsa (TNI), dan Kepala desa atau Lurah menjadi ujung tombak menciptakan kondusifitas daerahnya di lingkup terkecil," terang Rachmat Mulyana, Rabu.

Untuk itu, kata Kapolda, mana kala ada orang tidak dikenal datang atau menempati sebuah rumah di lingkungannya, maka sepatutnya bisa didata.

"Dan ini tugas tiga pilar desa, jadi jangan hanya dibebankan kepada Ketua RT misalnya, yang kebanyakan hanya sekadar formalitas mendata tanpa bisa melakukan deteksi mendalam," jelas jenderal bintang satu itu menekankan.

Kapolda pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari Kolonel Inf Yudianto Putrajaya agar tiga pilar berperan aktif turun ke lapangan bersinergi dengan masyarakat sebagai deteksi dini untuk sama-sama menjaga lingkungannya.
(antarakalsel/foto/firman)

Sementara Danrem Kolonel Inf Yudianto Putrajaya mengaku langsung mengambil langkah antisipatif pasca insiden teror di Surabaya.

"Upaya pencegahan mesti dilakukan segera melalui unsur paling bawah, yakni Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Kades. Pokoknya kita harus mencegah timbulnya hal-hal tidak diinginkan terjadi di Bumi Lambung Mangkurat yang sama-sama kita cintai dan jaga ini," tegasnya.

Sebelumnya Kapolda Brigjen Pol Rachmat Mulyana sudah bertemu pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalsel dan sejumlah organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri Mapolda Kalsel.

Pada kesempatan itu, Kapolda dan para ulama serta tokoh agama lainnya sepakat menggaungkan kembali nilai-nilai toleransi di sekolah.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018