Surabaya bentuk pusat trauma pascateror bom

Rabu, 16 Mei 2018 8:32 WIB

Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya membentuk pusat trauma untuk mendampingi anak-anak korban peledakan bom pada sejumlah gereja di Surabaya beberapa hari lalu.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, mengatakan, pusat trauma ini dibentuk meski sejak awal kejadian, tim ahli psikologi mereka sudah mendampingi pihak keluarga yang menjadi korban bom.

"Trauma center ini anggotanya gabungan, tidak bisa pemkot saja, meskipun kami memiliki banyak ahli psikologi," katanya.

Menurut dia, anggota dari pusat trauma ada dari polisi supaya bisa mengikuti perkembangan. "Kami juga dampingi anak-anak di sekolah korban dan di kelas korban," ujarnya.

Pemerintah Kota Surabaya, kata dia, terus mengawal dan memfasilitasi pengantaran jenazah korban, karena sudah ada yang dibawa ke Solo dan ada pula yang akan diantarkan ke Pasuruan. "Bahkan, kami juga berencana menanggung semua biaya pendidikan salah satu anak korban, sekarang masih kami hitung semuanya," katanya.

Risma juga meminta warga Kota Surabaya untuk tidak takut dan tidak khawatir terhadap ancaman ini.

Editor: Ade P Marboen

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018

Terkait

Mobil RV meledak di Nashville

Sabtu, 26 Desember 2020 13:45

Indonesia tawarkan bantuan untuk Sri Lanka.

Senin, 22 April 2019 18:15

BAWASLU AWARD 2016

Kamis, 31 Maret 2016 3:03

Balangan Terima Bawaslu Award

Kamis, 31 Maret 2016 2:55

UJIAN NASIONAL

Kamis, 31 Maret 2016 2:35

Balangan Evaluasi Pilkada 2015

Kamis, 31 Maret 2016 1:59

Soal UN Dijaga Ketat Anggota Polisi

Kamis, 31 Maret 2016 1:49
Terpopuler