Barabai, (Antaranews Kalsel) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel mengecam aksi bom bunuh di tiga Gereja di Surabaya dan beberapa tindakan teroris yang membunuh para anggota Polri dan masyarakat.

"Kami para aktivis pemuda di Banua mengutuk keras tindakan teroris yang membunuh pihak-pihak yang tak berdosa dan mencoba menghancurkan kerukunan antarumat beragama," kata Ketua KNPI HST Taufik Rahman, Senin (14/5) di Barabai.

Setelah aksi teroris di Mako Brimob terbitlah tiga bom gereja Surabaya. Pada hari yang sama, bom meledak di salah satu unit di Rusun Wonocolo, Jalan Sepanjang, Sidoarjo, Minggu (13/5) malam sekitar pukul 22.00 WIB yang juga menewaskan anak-anak.

Saat ini, para petugas kepolisian, tim inafis hingga TNI masih melakukan identifikasi lokasi ledakan.

"Setelah mengikuti pemberita aksi bom bunuh diri termasuk di Gereja Santa Maria, GKI dan Gereja Pantekosta di kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, kami Aktivis pemuda yang merupakan perkumpulan beberapa OKP di Banua merasa sangat prihatin," jelasnya

Sebagai wujud partisipasi dan tanggungjawab terhadap keselamatan bangsa dan negara, kami terpanggil untuk menyampaikan pernyataan bahwa kami mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang dilakukan di tiga Gereja tersebut karena bertentangan dengan semua ajaran agama, Pancasila dan UUD 1945.

Selanjutnya pihaknya menyampaikan simpati dan duka yang amat dalam terhadap para korban yang meninggal akibat bom bunuh diri dan mendoakan mereka yang terluka segera sembuh dan keluarga yang ditinggal tetap sabar dan tabah menerima musibah.

"Kami juga mendesak kepada aparat Kepolisian RI bersama TNI untuk mengusut peristiwa tersebut dan memberi keamanan kepada seluruh bangsa Indonesia  dan Negara Kesatuan RI," tegasnya.

Dia juga mengharapkan seluruh bangsa Indonesia semakin meningkatkan kebersamaan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan demi terjaganya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Kami mendesak supaya eksekutif, legislatif,  yudikatif dan seluruh bangsa Indonesia mengamalkan Pembukaan UUD 1945, Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen demi tegaknya keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.

Taufik juga berharap dan berdo'a semoga bom bunuh diri dan tindakan mengatasnamakan agama itu tidak terjadi lagi di daerah khususnya Bumi Murakata maupun di daerah-daerah lain di Indonesia.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018