Paringin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Balangan, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, petakan adanya potensi pergerakan tanah di tiga kecamatan.
Kepada Antara, Kepala BPBD Balangan, Alive Yoesfah Love, Rabu (9/5) di Paringin mengungkapkan, peta potensi kerawanan bencana di tahun 2018 masih sama dengan tahun sebelumnya, namun pihaknya mewaspadai bencana tanah longsor akibat ada potensi pergerakan tanah di tiga kecamatan.
"Peta potensi tahun ini masih dibilang sama dengan tahun sebelumnya, seperti bencana banjir, tanah longsor, kebakaran, puting beliung, dan kekeringan. Namun yang saat ini juga kami khawatirkan dan waspadai adalah tanah longsor, karena ada potensi pergerakan tanah di Kecamatan Awayan, Tebing Tinggi dan Halong," jelasnya.
Hal tersebut, lanjut Alive, karena didukung oleh intensitas curah hujan yang tak menentu. Meskipun pada awal Mei ini diperkirakan sudah masuk musim kemarau, namun hujan deras masih sering terjadi.
Sementara itu untuk wilayah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ia menyebutkan, yakni di Kecamatan Batumandi, Lampihong, Tebing Tinggi, Awayan, Juai dan Halong.
"Pada intinya seluruh potensi kerawanan bencana tetap menjadi perhatian, dan diperkirakan pada bulan Mei ini, potensi Karhutla mulai muncul," imbuhnya.
Terkait antisipasi terbaru, pihaknya mengakui telah membentuk Komunitas Relawan Penanggulangan Bencana, untuk memperkuat koordinasi dan sinergi secara bersama-sama dalam penanganan bencana di lapangan.
"Jika sebelumnya pergerakan terjadi secara parsial atau masing-masing ke lapangan saat terjadi bencana, tahun ini akan ditingkatkan kekompakan, sekaligus untuk lebih menjaga keselamatan tim dan relawan lainnya dalam penanganan bencana di lapangan," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kepada Antara, Kepala BPBD Balangan, Alive Yoesfah Love, Rabu (9/5) di Paringin mengungkapkan, peta potensi kerawanan bencana di tahun 2018 masih sama dengan tahun sebelumnya, namun pihaknya mewaspadai bencana tanah longsor akibat ada potensi pergerakan tanah di tiga kecamatan.
"Peta potensi tahun ini masih dibilang sama dengan tahun sebelumnya, seperti bencana banjir, tanah longsor, kebakaran, puting beliung, dan kekeringan. Namun yang saat ini juga kami khawatirkan dan waspadai adalah tanah longsor, karena ada potensi pergerakan tanah di Kecamatan Awayan, Tebing Tinggi dan Halong," jelasnya.
Hal tersebut, lanjut Alive, karena didukung oleh intensitas curah hujan yang tak menentu. Meskipun pada awal Mei ini diperkirakan sudah masuk musim kemarau, namun hujan deras masih sering terjadi.
Sementara itu untuk wilayah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ia menyebutkan, yakni di Kecamatan Batumandi, Lampihong, Tebing Tinggi, Awayan, Juai dan Halong.
"Pada intinya seluruh potensi kerawanan bencana tetap menjadi perhatian, dan diperkirakan pada bulan Mei ini, potensi Karhutla mulai muncul," imbuhnya.
Terkait antisipasi terbaru, pihaknya mengakui telah membentuk Komunitas Relawan Penanggulangan Bencana, untuk memperkuat koordinasi dan sinergi secara bersama-sama dalam penanganan bencana di lapangan.
"Jika sebelumnya pergerakan terjadi secara parsial atau masing-masing ke lapangan saat terjadi bencana, tahun ini akan ditingkatkan kekompakan, sekaligus untuk lebih menjaga keselamatan tim dan relawan lainnya dalam penanganan bencana di lapangan," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018