Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) menggelar Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2018, bertindak sebagai pembina upacara Pelaksana Tugas (Plt) Bupati HSS, H Ardiansyah.
H Ardiansyah, di Kandangan, Rabu (2/5), mengatakan Hardiknas 2018 ini mengambil tema “Menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan”, maka sesuai tema seluruh peserta apel diajak untuk menjadikan peringatan kali ini sebagai momentum untuk merenungkan hubungan erat antara pendidikan dan kebudayaan.
"Sebagaimana tercermin dalam ajaran, pemikiran, dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara,"katanya, saat menyampaikan sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, bertempat di Lapangan Lambung Mangkurat, Kandangan
Baca juga: 34 SMP di HSS laksanakan UNBK
Dijelaskan dia, Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, Bab I, Pasal 1 ayat 2, disebutkan bahwa pendidikan nasional merupakan pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan kebudayaan nasional merupakan akar pendidikan nasional.
H Ardiansyah, di Kandangan, Rabu (2/5), mengatakan Hardiknas 2018 ini mengambil tema “Menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan”, maka sesuai tema seluruh peserta apel diajak untuk menjadikan peringatan kali ini sebagai momentum untuk merenungkan hubungan erat antara pendidikan dan kebudayaan.
"Sebagaimana tercermin dalam ajaran, pemikiran, dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara,"katanya, saat menyampaikan sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, bertempat di Lapangan Lambung Mangkurat, Kandangan
Baca juga: 34 SMP di HSS laksanakan UNBK
Dijelaskan dia, Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, Bab I, Pasal 1 ayat 2, disebutkan bahwa pendidikan nasional merupakan pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan kebudayaan nasional merupakan akar pendidikan nasional.
sinilah terjadinya titik temu antara pendidikan dan kebudayaan, di samping itu disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan akan mempertegas posisi kebudayaan nasional sebagai ruh, pemberi hidup, dan penyangga bangunan pendidikan nasional.
Atas dasar pikiran itu, pada Hari Pendidikan Nasional 2018 ini, pemerintah berkomitmen untuk terus berikhtiar membangun pendidikan, menyatukan tekad untuk disertai niat yang ikhlas, serta usaha yang keras tak kenal lelah dalam mengabdi di dunia pendidikan.
"Guru, orang tua, dan masyarakat harus menjadi sumber kekuatan untuk memperbaiki kinerja dunia pendidikan dan kebudayaan dalam menumbuh kembangkan karakter dan literasi anak-anak Indonesia,"katanya.
Menurut dia, selain jalur pendidikan formal yang telah berhasil mendidik lebih dari 40 Juta anak, pendidikan non formal telah banyak memberikan andil dalam mencerdaskan bangsa.
Pendidikan harus dilakukan secara seimbang oleh tiga jalur, baik jalur formal, nonformal, maupun informal, ketiganya diposisikan setara dan saling melengkapi. Masyarakat diberi kebebasan untuk memilih jalur pendidikan, dan pemerintah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan ketiga jalur pendidikan tersebut.
Usai pelaksanaan apel Peringatan Hari Pendidikan Nasional, dilakukan juga penyerahan penghargaan untuk berbagai lomba, rangkaian acara diakhiri dengan launching Gerakan Nasional Orangtua Membacakan Buku (GERNAS BAKU), oleh Plt Ketua TP PKK Kabupaten HSS, Hj Zaitun Ardiansyah yang ditandai dengan pelepasan balon.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018