Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Panitia seleksi calon petugas haji daerah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, melakukan uji kompetensi terhadap enam orang pelamar yang lulus seleksi administrasi.
"Sebelumnya ada delapan orang yang mendaftar, namun dua orang gugur karena tidak memenuhi syarat pendidikan minimal S1," kata panitia seleksi Zabidi di Kotabaru, Senin.
Uji kompetensi meliputi tes tertulis dan wawancara dengan materi langsung dari pusat. Selanjutnya dari enam orang itu hanya akan dipilih satu orang sebagai tim petugas haji daerah (TPHD) bidang pelayanan bimbingan ibadah dan bidang pelayanan umum.
"Seleksi TPHD baru pertama kali dilaksanakan tahun ini, sebelumnya penunjukan langsung," kata Zabidi.
Sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 20 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler, penunjukkan TPHD seharusnya memang melalui seleksi terbuka.
Sayangnya karena surat dari provinsi terlambat diterima, sosialisasi kepada masyarakat tentang seleksi TPHD jadi kurang maksimal. Bahkan, masa pendaftaran hanya dibuka tiga hari.
"Memang waktu kita cuma tiga hari karena kan dari provinsi surat belum sampai, secara mendadak ini jadi semacam gerak cepat karena provinsi mau minta data ini," terangnya.
Dalam uji kompetensi calon petugas haji daerah, panitia seleksi menekankan pada beberapa hal. Diantaranya penguasaan materi seputar kebijakan haji, pengetahuan agama, dan teknis pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, juga dinilai motivasi dan kemampuan manajerial terutama bagaimana mengatasi berbagai kendala yang mungkin dialami jamaah.
"Banyak jamaah yang sulit mematuhi aturan, mengalami kendala bahasa, dan berusia lanjut. Dalam hal ini diperlukan seorang petugas haji yang bisa berkomunikasi dengan jamaah dan mengutamakan pelayanan kepada jamaah," paparnya.
Diharapkan TPHD yang terpilih dari hasil seleksi ini benar-benar mengutamakan pelayanan kepada jamaah daripada mementingkan niat berhaji secara gratis.
"Motivasinya apakah mau membantu jamaah atau naik haji gratis. Dari hasil uji kompetensi, kualitas calon petugas haji sudah mendekati harapan kami," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Sebelumnya ada delapan orang yang mendaftar, namun dua orang gugur karena tidak memenuhi syarat pendidikan minimal S1," kata panitia seleksi Zabidi di Kotabaru, Senin.
Uji kompetensi meliputi tes tertulis dan wawancara dengan materi langsung dari pusat. Selanjutnya dari enam orang itu hanya akan dipilih satu orang sebagai tim petugas haji daerah (TPHD) bidang pelayanan bimbingan ibadah dan bidang pelayanan umum.
"Seleksi TPHD baru pertama kali dilaksanakan tahun ini, sebelumnya penunjukan langsung," kata Zabidi.
Sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 20 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler, penunjukkan TPHD seharusnya memang melalui seleksi terbuka.
Sayangnya karena surat dari provinsi terlambat diterima, sosialisasi kepada masyarakat tentang seleksi TPHD jadi kurang maksimal. Bahkan, masa pendaftaran hanya dibuka tiga hari.
"Memang waktu kita cuma tiga hari karena kan dari provinsi surat belum sampai, secara mendadak ini jadi semacam gerak cepat karena provinsi mau minta data ini," terangnya.
Dalam uji kompetensi calon petugas haji daerah, panitia seleksi menekankan pada beberapa hal. Diantaranya penguasaan materi seputar kebijakan haji, pengetahuan agama, dan teknis pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, juga dinilai motivasi dan kemampuan manajerial terutama bagaimana mengatasi berbagai kendala yang mungkin dialami jamaah.
"Banyak jamaah yang sulit mematuhi aturan, mengalami kendala bahasa, dan berusia lanjut. Dalam hal ini diperlukan seorang petugas haji yang bisa berkomunikasi dengan jamaah dan mengutamakan pelayanan kepada jamaah," paparnya.
Diharapkan TPHD yang terpilih dari hasil seleksi ini benar-benar mengutamakan pelayanan kepada jamaah daripada mementingkan niat berhaji secara gratis.
"Motivasinya apakah mau membantu jamaah atau naik haji gratis. Dari hasil uji kompetensi, kualitas calon petugas haji sudah mendekati harapan kami," tandasnya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018