Pemerintah daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, menghimbau warga setempat agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim.
Menurut Sekretaris Daerah setempat, Achmad Fikry di Kandangan, ibu kota Hulu Sungai Selatan (HSS), Kamis, melihat kondisi cuaca akhir-akhir ini hujan deras yang disertai angin kencang sangat mungkin dapat terjadi.
"Karena itu, kami menghimbau kepada warga khususnya yang mendiami kawasan perairan, bantaran sungai dan pegunungan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam," ujarnya.
Hujan deras dapat mengakibatkan meluapnya air sungai Amandit yang membelah kawasan perkotaan sehingga warga yang mendiami sepanjang bantaran sungai tersebut rawan terhadap bencana banjir.
Sebelumnya, Jum`at (4/5) lalu banjir bandang merendam seluruh wilayah perkotaan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang berbatasan dengan HSS, setelah hujan turun sejak subuh hingga siang harinya.
Peristiwa tersebut mengakibatkan sedikitnya satu orang meninggal dunia, dua rumah hanyut, satu ruas jalan longsor, dua jembatan putus dan tiga jembatan rusak.
Ia mengatakan, hujan deras juga dapat mengakibatkan naiknya debit air di kawasan rawa dan perairan sehingga berpotensi merendam kawasan pemukiman penduduk.
"Hujan deras yang akhir-akhir ini turun nyaris setiap sore hingga malam, juga berpotensi mengakibatkan terjadinya angin kencang di kawasan rawa dan perairan," katanya.
Rawa yang merupakan kawasan terbuka tanpa adanya pohon pelindung, sangat rentan terhadap terjadinya angin kencang yang dapat memporak porandakan pemukiman warga.
Terlebih lagi, ujarnya, di HSS terdapat tiga kecamatan yaitu Daha Barat, Selatan dan Utara yang berada di kawasan rawa.
"Selain itu, warga yang mendiami kawasan pegunungan juga harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor akibat hujan deras," tambahnya.
Pemerintah daerah setempat sendiri telah menyiagakan satuan petugas penanggulangan bencana dari Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam.
Selain itu, dilakukan koordinasi dengan Kodim 1003 Kandangan agar dapat menyebarluaskan himbauan kepada masyarakat di pelosok serta menyiapkan personel mereka bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Dengan adanya koordinasi tersebut dapat dilakukan pemantauan di lapangan sehingga kalaupun terjadi bencana alam dampaknya dapat diminimalisir," demikian Achmad Fikry.Nadi/B
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012
Menurut Sekretaris Daerah setempat, Achmad Fikry di Kandangan, ibu kota Hulu Sungai Selatan (HSS), Kamis, melihat kondisi cuaca akhir-akhir ini hujan deras yang disertai angin kencang sangat mungkin dapat terjadi.
"Karena itu, kami menghimbau kepada warga khususnya yang mendiami kawasan perairan, bantaran sungai dan pegunungan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam," ujarnya.
Hujan deras dapat mengakibatkan meluapnya air sungai Amandit yang membelah kawasan perkotaan sehingga warga yang mendiami sepanjang bantaran sungai tersebut rawan terhadap bencana banjir.
Sebelumnya, Jum`at (4/5) lalu banjir bandang merendam seluruh wilayah perkotaan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang berbatasan dengan HSS, setelah hujan turun sejak subuh hingga siang harinya.
Peristiwa tersebut mengakibatkan sedikitnya satu orang meninggal dunia, dua rumah hanyut, satu ruas jalan longsor, dua jembatan putus dan tiga jembatan rusak.
Ia mengatakan, hujan deras juga dapat mengakibatkan naiknya debit air di kawasan rawa dan perairan sehingga berpotensi merendam kawasan pemukiman penduduk.
"Hujan deras yang akhir-akhir ini turun nyaris setiap sore hingga malam, juga berpotensi mengakibatkan terjadinya angin kencang di kawasan rawa dan perairan," katanya.
Rawa yang merupakan kawasan terbuka tanpa adanya pohon pelindung, sangat rentan terhadap terjadinya angin kencang yang dapat memporak porandakan pemukiman warga.
Terlebih lagi, ujarnya, di HSS terdapat tiga kecamatan yaitu Daha Barat, Selatan dan Utara yang berada di kawasan rawa.
"Selain itu, warga yang mendiami kawasan pegunungan juga harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor akibat hujan deras," tambahnya.
Pemerintah daerah setempat sendiri telah menyiagakan satuan petugas penanggulangan bencana dari Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam.
Selain itu, dilakukan koordinasi dengan Kodim 1003 Kandangan agar dapat menyebarluaskan himbauan kepada masyarakat di pelosok serta menyiapkan personel mereka bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Dengan adanya koordinasi tersebut dapat dilakukan pemantauan di lapangan sehingga kalaupun terjadi bencana alam dampaknya dapat diminimalisir," demikian Achmad Fikry.Nadi/B
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012