Pelaihari, (Antaranews Kalsel)-JAPFA Foundation menggelar pelatihan pengembangan ternak unggas terpadu berupa ternak ayam petelur dan ayam pedaging bagi alumni SMK PPN Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, di aula SMK PPN Pelaihari, Selasa (24/4).
“Tujuan pelatihan ini merupakan sebuah pendekatan dunia industri ke akademisi dan alumni SMK yang bermotivasi tinggi demi ketahanan pangan dan gizi Indonesia,” ujar Head of JAPFA Foundation Andi Prasetyo.
Menurut dia, JAPFA Foundation melalui pelatihan tersebut memberikan pilihan untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh peserta dan industri terkait.
“Dalam hal ini, peran serta PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk sangat besar dalam membangun Indonesia, terutama melalui program pelatihan langsung praktek yang diselenggarakan JAPFA Foundation,” ucapnya.
Andi berharap, pelatihan itu menjadi proyek percontohan yang sukses dan dapat dilanjutkan oleh pihak-pihak yang perduli ketahanan pangan dan gizi dimanapun berada, akurat, berkelanjutan dan akuntabel.
Pada pelatihan tersebut, jelas dia, materi yang diberikan kepada para peserta adalah, pengenalan manajemen beternak ayam petelur dan pengenalan manajemen beternak ayam pedaging.
Selain itu, terang dia, peserta juga diberikan pengenalan 5S Farm yang merupakan metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif.
Dia berharap, metode tersebut dapat membantu para alumni sebagai bekal untuk memelihara ketertiban, efisiensi dan disiplin di lokasi kerja, sekaligus meningkatan kinerja perusahaan di tempat mereka akan berkarier secara menyeluruh.
Lebih lanjut dia mengemukakan, JAPFA Foundation menerapkan prinsip investasi sosial, dimana setiap program yang akan dilakukan harus direncanakan, diukur, dilaksanakan dan diawasi.
“Sebagai layaknya suatu kegiatan usaha untuk memberikan hasil nyata berupa, kemajuan sosial ekonomi yang diukur melalui berbagai perbaikan, kemajuan, peningkatan mutu di bidang pendidikan, gizi dan kualitas hidup kaum muda,” ungkapnya.
Sehingga, terang dia, mereka mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk kemudian bangkit berprestasi, memajukan keluarga dan akhirnya meningkatkan kualitas masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
“Tujuan pelatihan ini merupakan sebuah pendekatan dunia industri ke akademisi dan alumni SMK yang bermotivasi tinggi demi ketahanan pangan dan gizi Indonesia,” ujar Head of JAPFA Foundation Andi Prasetyo.
Menurut dia, JAPFA Foundation melalui pelatihan tersebut memberikan pilihan untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh peserta dan industri terkait.
“Dalam hal ini, peran serta PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk sangat besar dalam membangun Indonesia, terutama melalui program pelatihan langsung praktek yang diselenggarakan JAPFA Foundation,” ucapnya.
Andi berharap, pelatihan itu menjadi proyek percontohan yang sukses dan dapat dilanjutkan oleh pihak-pihak yang perduli ketahanan pangan dan gizi dimanapun berada, akurat, berkelanjutan dan akuntabel.
Pada pelatihan tersebut, jelas dia, materi yang diberikan kepada para peserta adalah, pengenalan manajemen beternak ayam petelur dan pengenalan manajemen beternak ayam pedaging.
Selain itu, terang dia, peserta juga diberikan pengenalan 5S Farm yang merupakan metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif.
Dia berharap, metode tersebut dapat membantu para alumni sebagai bekal untuk memelihara ketertiban, efisiensi dan disiplin di lokasi kerja, sekaligus meningkatan kinerja perusahaan di tempat mereka akan berkarier secara menyeluruh.
Lebih lanjut dia mengemukakan, JAPFA Foundation menerapkan prinsip investasi sosial, dimana setiap program yang akan dilakukan harus direncanakan, diukur, dilaksanakan dan diawasi.
“Sebagai layaknya suatu kegiatan usaha untuk memberikan hasil nyata berupa, kemajuan sosial ekonomi yang diukur melalui berbagai perbaikan, kemajuan, peningkatan mutu di bidang pendidikan, gizi dan kualitas hidup kaum muda,” ungkapnya.
Sehingga, terang dia, mereka mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk kemudian bangkit berprestasi, memajukan keluarga dan akhirnya meningkatkan kualitas masyarakat.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018