Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) menggelar roadshow sosialisasi Program Indofood Riset Nugraha (IRN) ke Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Senin.
Mereka membuka kesempatan bagi mahasiswa ULM untuk mengajukan proposal penelitian yang nantinya didanai sepenuhnya oleh Indofood.
"Ini kesempatan besar bagi mahasiswa untuk berkompetisi tingkat nasional mendapatkan sokongan dana melaksanakan penelitian," kata Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Humas ULM Prof Dr Ir H Yudi Firmanul Arifin, Senin.
Menurut dia, keperluan riset yang salah satunya dana besar sudah bisa teratasi jika mahasiswa berhasil terpilih dalam Program IRN.
"Di Kalsel sendiri sangat banyak yang bisa dilakukan penelitian terkait pangan, jadi jangan bingung mau meneliti apa karena sangat luas dan beragam sekali. Apalagi ULM punya keunggulan riset lingkungan lahan basah yang tentunya sejalan dengan hasil penelitian yang diinginkan Program IRN," tandas Yudi.
Program IRN ke berbagai universitas di empat kota di Indonesia yakni Mataram, Banjarmasin, Solo dan Kupang mulai 16 April hingga 7 Mei 2018. Khusus untuk wilayah Indonesia Timur, selain sosialisasi juga dilakukan coaching clinic dari Dewan Pakar IRN dengan tema IRN tahun 2018 adalah “Mencerdaskan Bangsa Melalui Kemandirian Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal Secara Berkelanjutan".
Tim Pakar IRN Prof Dr Ir Budi Prasetyo W, DESS,DEA mengatakan, Program IRN terbuka bagi mahasiswa S1 dari berbagai jurusan yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya.
Objek penelitian adalah sumber daya pangan lokal baik sumber daya darat maupun laut yaitu jagung, gandum, aneka umbi, pisang, kelapa sawit, kedelai, sagu, rempah-rempah, daging, susu, ikan dan rumput laut atau komoditas lokal lainnya.
Adapun bidang yang diteliti adalah agro dan teknologi perikanan, teknologi produksi, gizi dan kesehatan masyarakat, perikanan dan kelautan, maupun sosial, ekonomi dan budaya.
"Sejak pertama kali diluncurkan di tahun 2006, Program IRN telah menerima sekitar 4.700 proposal
dan mendanai 733 penelitian mahasiswa," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Mereka membuka kesempatan bagi mahasiswa ULM untuk mengajukan proposal penelitian yang nantinya didanai sepenuhnya oleh Indofood.
"Ini kesempatan besar bagi mahasiswa untuk berkompetisi tingkat nasional mendapatkan sokongan dana melaksanakan penelitian," kata Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Humas ULM Prof Dr Ir H Yudi Firmanul Arifin, Senin.
Menurut dia, keperluan riset yang salah satunya dana besar sudah bisa teratasi jika mahasiswa berhasil terpilih dalam Program IRN.
"Di Kalsel sendiri sangat banyak yang bisa dilakukan penelitian terkait pangan, jadi jangan bingung mau meneliti apa karena sangat luas dan beragam sekali. Apalagi ULM punya keunggulan riset lingkungan lahan basah yang tentunya sejalan dengan hasil penelitian yang diinginkan Program IRN," tandas Yudi.
Program IRN ke berbagai universitas di empat kota di Indonesia yakni Mataram, Banjarmasin, Solo dan Kupang mulai 16 April hingga 7 Mei 2018. Khusus untuk wilayah Indonesia Timur, selain sosialisasi juga dilakukan coaching clinic dari Dewan Pakar IRN dengan tema IRN tahun 2018 adalah “Mencerdaskan Bangsa Melalui Kemandirian Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal Secara Berkelanjutan".
Tim Pakar IRN Prof Dr Ir Budi Prasetyo W, DESS,DEA mengatakan, Program IRN terbuka bagi mahasiswa S1 dari berbagai jurusan yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya.
Objek penelitian adalah sumber daya pangan lokal baik sumber daya darat maupun laut yaitu jagung, gandum, aneka umbi, pisang, kelapa sawit, kedelai, sagu, rempah-rempah, daging, susu, ikan dan rumput laut atau komoditas lokal lainnya.
Adapun bidang yang diteliti adalah agro dan teknologi perikanan, teknologi produksi, gizi dan kesehatan masyarakat, perikanan dan kelautan, maupun sosial, ekonomi dan budaya.
"Sejak pertama kali diluncurkan di tahun 2006, Program IRN telah menerima sekitar 4.700 proposal
dan mendanai 733 penelitian mahasiswa," paparnya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018