Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - DPRD Kota Banjarmasin banyak memberikan rekomendasi dalam menanggapi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota anggaran 2017 yang hanya terserap sekitar 77 persen.


"Tingkat penyerapan anggaran hanya berkisar 77 persen itu tidak memenuhi harapan kita, sehingga banyak rekomendasi yang kita sampaikan untuk perbaikan kinerja Pemkot di tahun 2018 ini," ujar Ketua DPRD Banjarmasin Hj Ananda usai rapat paripurna terhadap LKPj wali kota tersebut, Rabu.

Menurut dia, Pemkot harus benar-benar memprogramkan kinerja yang bisa direalisasikan, sehingga tidak terjadi lagi mangkrak pekerjaan yang akhirnya berujung Sisa Lebih Pembiayaan (Silpa) anggaran yang amat besar.

"Seperti yang kita soroti itu tentang program pembangunan Rumah Sakit (RS) Sultan Suriansyah, kita minta jangan gagal lagi, sebab alokasi anggarannya sangat besar," tuturnya.

Hal yang sama juga direkomendasikan pihaknya terkait pencairan alokasi Biaya Operasional Sekolah (BOS), harus pula dijalankan dengan baik.

Rekomendasi lainnya, papar politisi Golkar tersebut adalah program pembangunan lapangan sepak bola di setiap kecamatan, sebab belum ada yang jadi.

"Padahal rekomendasi tentang mewujudkan lapangan bola disetiap kecamatan ini sudah kita sampaikan pada tahun lalu juga, pada 2018 ini kita minta harus dilaksanakan," tegasnya.

Ananda meminta, pemerintah kota harus sangat serius untuk melaksanakan penyerapan anggaran ini, sehingga tidak terjadi lagi penyerapannya jauh dari terget.

"Sumberdaya manusianya juga kita minta diperbaiki untuk mewujudkan penyerapan anggaran ini lebih baik lagi, sebab kalau anggaran banyak tidak digunakan, menjadi kerugian dalam percepatan pembangunan," paparnya.

Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina memastikan, banyaknya rekomendasi yang disampaikan DPRD dalam tanggapan LKPj pihaknya tahun anggaran 2017 itu menjadi bahan perbaikan kinerja lebih baik lagi kedepan.

"Ini catatan-catan bagus untuk meningkatkan kinerja kita, meskipun DPRD tidak menyampaikan menerima atau tidak LKPj kita tahun 2017," paparnya didamping Wali Kota Hermansyah.

Dia menyatakan, jauhnya penyerapan anggaran tahun 2017 dari target, yakni, hanya sebesar 77 persen dikarenakan efesiensi penggunaan anggaran.

Tapi dia tidak menapikan adanya program besar yang gagal dilaksanakan hingga tidak maksimal penggunaan anggaran tersebut.

"Tahun lalu anggaran Silpa yang sangat bengkak itu ada diprogram kelanjutan pembangunan RS Sultan Surianyah yang mencapai Rp37 miliar," ujarnya.

Pada tahun ini, kata Ibnu Sina, Pemkot akan serius menjalankan program kelanjutan pembangunan RS milik Pemkot di Jalan RK Ilir tersebut.

"Kita jamin tahun 2018 ini serapan anggaran akan sangat maksimal, sebab pengwasannya kita tingkatkan, bahkan kita sekarang memiliki badan pengawas pembangunan," pungkasnya.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018