Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Dzikir bersama yang dipimpin ustadz Arifin Ilham di Banjarbaru untuk memperingati Isra Mi`raj Nabi Muhammad SAW dihadiri ribuan umat Islam.

Kepala Kepolisian Daerah Kalsel Brigjend Rachmat Mulyana di Banjarbaru, Sabtu mengatakan, kegiatan keagamaan tersebut dihadiri tidak kurang dari 2.000 jemaah dari berbagai daerah.

"Dizkir akbar yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Isra Mi`raj ini sebagai bentuk sinergitas Polri dengan masyarakat," kata kapolda usai kegiatan.

Kapolda mengatakan, kegiatan yang difasilitasi Polda Kalsel tersebut, dipusatkan di Gedung Olahraga Rudy Resnawan Jalan Trikora Banjarbaru, agar bisa menampung ribuan jemaah.

Selain menghadirkan ustadz Arifin Ilham, acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah ulama dan tokoh masyarakat.

"Sinergitas antara anggota Polri dan masyarakat didukung ulama dan umara akan menciptakan situasi kondusif yang telah terpelihara sehingga wilayah Kalsel aman dan tentram," ungkapnya.

Menurut dia, dzikir akbar bersama ustadz Arifin Ilham itu juga bertujuan menciptakan ketenangan menghadapi pemilihan kepala daerah pada sejumlah daerah di provinsi setempat.

"Kami ingin menciptakan ketenangan menjelang pilkada di sejumlah daerah, dan diharapkan anggota Polri bisa menjaga netralitasnya," kata Kapolda.

Sebelum dzikir bersama, kegiatan diisi ceramah agama yang disampaikan KH Zuhdi, yang menekankan kesabaran manusia atas takdir yang diberikan Allah SWT.

"Jangan berburuk sangka kepada Allah dan yakinlah apa yang diberikan-Nya merupakan yang terbaik bagi kita. Jadi jalani saja kehidupan ini dengan penuh kesabaran dan kesyukuran," pesannya.

Sedangkan ustadz Arifin Ilham selain memimpin dzikir juga menyampaikan bahwa dengan selalu mengingat Allah SWT, akan membawa manusia pada kebahagiaan dan kenikmatan dalam kehidupan.

"Setiap dzikir yang diucapkan karena Allah akan membawa rahmat juga surga bagi manusia, menambah kebaikan dan kemuliaan sehingga terus berdizkirlah demi meraih semuanya," kata dia.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018