Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Provinsi Kalimantan Selatan melakukan pengecekan kondisi sungai di daerah hulu yang mengaliri sejumlah kabupaten yang dikenal sebagai "Banua Anam".
"Kami perlu mengecek kondisi sungai di Banua Anam, guna penanganan selanjutnya," ucap Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Selatan, H Supian HK SH di Banjarmasin, Jumat pagi menjelang keberangkatan ke Banua Anam.
Menurut politikus senior Partai Golkar itu, selama ini salah satu penyebab bencana banjir bila infrastruktur sungai tidak terawat atau tertangani dengan baik dan benar.
Sementara keberadaan sungai di Banua Anam selain merupakan sumber daya perikanan air tawar, juga bisa berfungsi sebagai prasarana perhubungan atau angkutan air.
Sebagai contoh sungai-sungai di kawasan rawa monoton di Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) selain menjadi kawasan penangkatan ikan bagi masyarakat, juga untuk transportasi air yang berhubungan daerah tetangga, termasuk ke/dari Kalimantan Tengah.
"Beberapa tahun lalu melalui APBD provinsi sungai-sungai di kawasan Danau Panggang dan daerah sekitar dilakukan pengerukan guna kelancaran transportasi air," tutur wakil rakyat asal asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong itu.
"Pengerukan sungai-sungai tersebut juga sebagai salah satu langkah antisipasi atau meminimalkan bencana banjir yang merupakan langganan hampir setiap tahun tiap musim penghujan," demikian Supian HK.
Kunker dalam daerah Komisi III DPRD Kalsel yang dijadwalkan, 12 - 14 April 2018 terbagi dua tim, yaitu Tim I ke Banua Anam, dan TIm II ke wilayah timur provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Tim II Komisi III DPRD Kalsel dengan pimpinan wakil ketuanya Syafruddin H Maming S.Sos dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu sasaran peninjauan antara lain jalan dan jembatan.
Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong. Sedangkan wilayah timur Kalsel terdiri atas Kabupaten Tanah Laut (Tala), Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kabupaten Kotabaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Kami perlu mengecek kondisi sungai di Banua Anam, guna penanganan selanjutnya," ucap Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Selatan, H Supian HK SH di Banjarmasin, Jumat pagi menjelang keberangkatan ke Banua Anam.
Menurut politikus senior Partai Golkar itu, selama ini salah satu penyebab bencana banjir bila infrastruktur sungai tidak terawat atau tertangani dengan baik dan benar.
Sementara keberadaan sungai di Banua Anam selain merupakan sumber daya perikanan air tawar, juga bisa berfungsi sebagai prasarana perhubungan atau angkutan air.
Sebagai contoh sungai-sungai di kawasan rawa monoton di Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) selain menjadi kawasan penangkatan ikan bagi masyarakat, juga untuk transportasi air yang berhubungan daerah tetangga, termasuk ke/dari Kalimantan Tengah.
"Beberapa tahun lalu melalui APBD provinsi sungai-sungai di kawasan Danau Panggang dan daerah sekitar dilakukan pengerukan guna kelancaran transportasi air," tutur wakil rakyat asal asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong itu.
"Pengerukan sungai-sungai tersebut juga sebagai salah satu langkah antisipasi atau meminimalkan bencana banjir yang merupakan langganan hampir setiap tahun tiap musim penghujan," demikian Supian HK.
Kunker dalam daerah Komisi III DPRD Kalsel yang dijadwalkan, 12 - 14 April 2018 terbagi dua tim, yaitu Tim I ke Banua Anam, dan TIm II ke wilayah timur provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Tim II Komisi III DPRD Kalsel dengan pimpinan wakil ketuanya Syafruddin H Maming S.Sos dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu sasaran peninjauan antara lain jalan dan jembatan.
Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong. Sedangkan wilayah timur Kalsel terdiri atas Kabupaten Tanah Laut (Tala), Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kabupaten Kotabaru.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018